Hidayatullah.com—Hari Rabu (06/4), Forum Studi Islam Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FSI FISIP) Universitas Andalas, Padang mengadakan seminar dengan tajuk “Ancaman Syi’ah Dibalik Politik Luar Negeri Timur Tengah“.
Acara yang dilaksanakan di Studio Pusat kegiatan Mahasiswa (PKM) lantai 1 Universitas Andalas, Limau Manih, Padang ini, bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada mahasiswa yang ada di Universitas-universitas di Padang pada khususnya dan masyarakat Sumatera Barat pada umumnya mengenai aliran Syi’ah, pergerakan sosial politik, serta visi misi yang ada dibalik aliran Syi’ah yang ternyata menurut pemateri kedua pada seminar ini sudah sangat menyimpang dari ajaran islam. Selain itu, dengan adanya seminar ini diharapkan agar masyarakat muslim Indonesia tidak mudah tertipu dengan ajaran-ajaran yang tidak sesuai lagi dengan syari’at.
Pemateri yang mengisi acara ini adalah Drs. Thamrin, M.Si yang merupakan dosen jurusan ilmu politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik, beliau adalah pakar dari politik luar negeri yang menjabarkan tentang eksistensi dan pengaruh Syi’ah dalam Politik Luar Negeri Iran sebagai Negara yang merupakan homeland dari aliran Syi’ah di dunia.
Dalam makalahnya, Thamrin memaparkan bahwa Syi’ah ingin menjadikan Iran sebagai pusat peradaban di dunia, sehingga Iran selalu memberikan respon yang cepat terhadap semua isu yang ada di Negara-negara islam dunia termasuk isu hubungan antara Negara Islam dunia dengan Negara-negara barat.
Pemateri kedua adalah Ust. Zulkifli Hasna, Lc , menjabarkan lebih detail tentang syi’ah itu sendiri dan penyimpangan-penyimpangan apa yang ada dalam ajaran syi’ah. Dalam paparannya, Zulkifli memberi tekanan disini dengan menyebutkan budaya taqqiyah dalam Syi’ah. Taqqiyah merupakan ajaran yang mengatakan bahwa kebohongan adalah ibadah.
Hal ini dinilai Zulkifli sangat berbeda dengan ajaran Islam kebanyakan dan juga bertentangan dengan ajaran kitab suci umat Islam, al-Qur’an, yang secara tegas menyataan bahwa kebohongan adalah hal yang sangat dilarang. Lebih lanjut dijabarkan tentang banyak penyimpangan penyimpangan lain dalam ajaran syi’ah yang ternyata sudah memasuki wilayah-wilayah seperti wilayah keilmuan, pemerintahan dan banyak wilayah lain dalam kehidupan masyarakat Indonesia sehingga masyarakat dimintakan untuk sangat berhati-hati dan selektif dalam bertindak dan menerima doktrin, sehingga tidak akan mudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran yang bersimpangan dengan prinsip ajaran islam.
Minimnya jumlah peserta yang menandakan masih rendahnya minat mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya tentang kajian keagamaan , sehingga kecendrungannya adalah bahwa pengetahuan keagamaan khusunya pengetahuan mengenai syi’ah ini tidak menjangkau masyarakat secara keseluruhan. Hal ini lah yang menyebabkan banyak sekali masyarakat awam yang terjebak dalam doktrin-doktrin yang bertentangan dengan ajaran agama kita sebenarnya.
Diharapkan kedepannya, minat mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya dapat mengalami peningkatan dalam kajian-kajian ilmiah berbasis keagamaan, atau kajian keagamaan itu sendiri, sehingga Indonesia sebagai Negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia dapat menjadi pusat peradaban islam yang prinsipil. Hal ini dapat diwujudkan melalui organisasi-organisasi berbasis keagamaan seperti FSI FISIP ini.
Dengan adanya bibit-bibit pemuda yang peduli kepada kedua hal baik ilmu maupun agama, baik dunia maupun akhirat, dimasa depan akan banyak yang akan mengikuti langkah kepedulian mereka , sehingga mayoritas mahasiswa muslim akan peduli kepada agama mereka sehingga di masa depan akan lebih banyak lagi mahasiswa dan organisasi mahasiswa yang akan mengangkatkan acara-acara seperti ini.*/kiriman Han Fatih
Foto: kaum Syi’ah memperingati Asyura