Hidayatullah.com–Amir Jamaah Ansharut Tauhid, Ustad Abubakar Ba`asyir mengatakan, organisasinya yang dikaitkan dengan peristiwa bom bunuh diri hanya untuk memberatkan hukumannya saja.
“Itu kan memang ingin memberatkan saya,” kata Ba`asyir, ketika akan menuju Gedung Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri guna menjalani pemeriksaan gigi, di Jakarta, dimuat laman Antara dan Waspada, Senin (03/10/2011).
Mengenai bom bunuh diri di Solo dan Cirebon, menurut Ba`asyir, itu perbuatan yang terkutuk dan dosa. Di dalam JAT perbuatan tersebut tidak diperkenankan.
Baasyir juga menyatakan tidak kenal dengan Achmad Yosepa Hayat, pelaku bom bunuh diri di GBIS, Solo, Jawa Tengah. Sebaliknya, Baasyir justru mengutuk aksi yang melukai sejumlah orang tersebut.
“Enggak kenal, enggak tahu saya,” kata Baasyir.
“Kalau Beni yang ditangkap di Solok, ustad?” tanya wartawan.
“Enggak kenal, enggak tahu,” tandasnya.
Achmad Yosepa Hayat merupakan satu dari lima DPO teroris jaringan Cirebon. Dia berperan mengantar Muhammad Syarif saat melakukan aksi bom bunuh diri di Mapolresta Cirebon.
Ba`asyir saat ini masih ditahan di Rumah Tahanan Badan Reserse dan Kriminal (Rutan Bareskrim) karena diduga mengetahui beberapa rencana aksi terorisme di Indonesia.*