Hidayatullah.com—Setahun musibah tsunami yang terjadi di Jepang, tepatnya pada 11 Maret 2011, membuat 20 persen penduduk di lokasi bencana mengalami insomnia dan gangguang psikologis lainnya. Namun musibah bencana tsunami ini rupanya menjadi berkah tersendiri bagi kalangan Kristen.
Bersama Billy Graham’s Evangelistic Associatic (BGEA) dan Samaritan Purse Ministry (SPM), pendeta Franklin Graham anak penginjil Billy Graham rupanya menjadikan musibah tsunami Jepang menjadi pintu masuk menyampaikan Injil.
Hasilnya dinilai menakjubkan, sebanyak 400 dari 12.000 orang yang datang pada acara itu mau menerima Yesus. Demikian dikutip Christian Broadcasting Network (CBN).
Selain itu menurut Franklin Graham, walaupun tsunami memporak-porandakan Jepang dan memakan banyak korban jiwa, bencana ini ternyata menumbuhkan semangat persatuan bagi gereja-gereja dari berbagai denominasi di Jepang.
Pendeta Franklin Graham, yang juga CEO dan presiden BGEA dan SPM, mengatakan bahwa tim penginjilan dan gereja-gereja Jepang bersama-sama menyelenggarakan acara di Sendai, di mana gempa bumi dan tsunami terpukul paling keras. Konferensi ini disebut Tohoku Celebration of Hope bersama Franklin Graham selama tiga hari. Tujuannya adalah untuk menghibur hati rakyat.
“Gereja-gereja di daerah ini Jepang sebelum (bencana Tsunami) ini tidak mau bekerjasa sama, tapi sekarang meskipun banyak denominasi, mereka menyatakan diri sebagai satu,” ungkap Graham.
Dikutip cbnnews, Graham menceritakan perkembangan yang terjadi di Jepang. Menurutnya, walaupun pembangun fisik daerah yang terkena bencana berjalan baik, namun masih banyak masalah di Jepang.
“Anda melihat keluar jendela dan Anda berkata, ‘Wow, semuanya tampak hebat. Semuanya datang bersama-sama.’ Tapi ada puluhan ribu orang yang tidak memiliki pekerjaan dan tidak memiliki harapan untuk masa depan, ” ungkap Graham seperti dikutip dari cbnnews, pada Senin (12/02/2012).
“Apakah Anda tahu bahwa Tuhan memiliki rencana untuk hidup Anda? Ia ingin memberikan ketenangan, Dia ingin memberi Anda sukacita. Dia ingin membawa pemenuhan hidup Anda,” sepotong kotbah Graham.
Tsunami Aceh
Sebeum ini, pasca bencana tsunami yang terjadi Aceh 26 Desember 2004, kalangan Kristen masuk dengan bendera bantuan kemanusiaan ke Serambi Makkah. Sebagaian murni membawa bantuan, sebagian justru terang-terangan menyebarkan misi. [Baca: Misi Kristen untuk Aceh]
Kelompok religius asal Amerika ini melaporkan telah menerjunkan 55 agen anggotanya yang berangkat ke lokasi korban tsunami. Mereka terdiri dari tim kemanusiaan Palang Merah, the American Jewish World Service, dan Lutheran World Relief. Juga beberapa kelompok itu adalah kelompok evangelis lain seperti Southern Baptists International, Gospel for Asia, (GFA) dan the Christian and Missionary Alliance.
“Bencana ini salah satu kesempatan terbesar Tuhan yang diberikan pada kami untuk berbagi cinta Nya dengan orang-orang,” ujar Presiden Gospel for Asia K.P. Yohannan dalam Philadelphia Inquirer kala itu.
Koordinator Southern Baptist, Pat Julian juga mengatakan, tsunami telah menyediakan kesempatan fenomenal bagi para penginjil untuk menyebarkan misi.
Sementara itu, Franklin Graham, bahkan menyewa sebuah pesawat Boeing 747 yang berangkat yang berangkat dari North Carolina pada hari Jumat ini. Pesawat membawa paket bantuan yang meliputi terpal plastik untuk tempat tinggal, selimut dan perlengkapan kebersihan.
“Saat kami masuk ke Jepang, kami masuk ‘atas nama Yesus,” kata Graham, sebagamana dikutip Samaritan’s Purse. “Doa saya adalah bahwa persediaan ini akan mewujudkan suatu keringanan bagi jumlah penderitaan yang luar biasa.”
Baca juga; Ada “Udang” di Balik Bantuan
Keterangan: Pastor Hiroshi Minegishi berdoa dalam acara Tohoku Celebration of Hope/ cbnnews