Hidayatullah.com–Kunci pendidikan ada di tangan para pendidik. Apalagi jika pendidik ingin terus belajar dan meningkatkan ilmu dan imanya. Demikian disampaikan Ketua Pelaksana Pesantren Guru, Muhammad Fauzy di sela-sela acara Pesantren Guru yang diadakan oleh Kuttab Al Fatih, divisi dari Yayasan Al Fatih Pilar Peradaban, di Aula Kuttab Al Fatih, Bazaar Madinah, Depok, Rabu (02/01/2012).
“Pendidikan itu kuncinya di tiga hal, salah satunya pendidik yang berkualitas atau capable (mempunya kemampuan, red.) yang ingin terus belajar meningkatkan imannya, ilmunya”, terang Fauzy kepada hidayatullah.com.
Konsep inilah yang ingin dihidupkan kembali oleh pesantren guru karena ia menilai hari ini banyak orangtua yang menyerahkan sepenuhnya pendidikannya pada sekolah.
“Padahal waktu yang paling efektif untuk mendidik itu kebanyakan di rumah dan itu hanya bisa dilakukan oleh orangtua,” ungkapnya.
Selain itu, menurut Fauzy, kunci pendidikan lain yang tidak kalah penting adalah materi yang baku dari kurikulum sirah Nabi Shallallahu ‘alaihi Wassalam dan bagaimana Nabi mengajarkan keimanan dulu baru al-Qur’an.
“Bagaimana Nabi mendidik para sahabat, bagaimana para sahabat belajar dari Nabi, sebagaimana yang pernah diucapkan oleh Jundub bin Abdillah radhiyallahu’anhu berkata pada generasi penerusnya, Kalian itu belajar Qur’an baru iman, kami dulu belajar iman dulu baru Qur’an,” terangnya.
Ia berharap di pesantren guru ini jadi momentum ajang silaturahim bagi para guru dan menambah semangat mengajar, mengkokohkan kembali ruhiyah pendidikan yang mulai menggeliat.
“Diharapkan ada kolaborasi yang baik antara lembaga pendidik dengan ortu, kita yakin bahwa kebangkitan pendidikan Islam di Indonesia itu akan hadir kembali,” katanya.*