Hidayatullah.com– Militer Libanon mengatakan pihaknya telah menangkap sejumlah orang termasuk orang Palestina yang berkaitan dengan aksi penembakan roket ke Israel bulan lalu.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Rabu (16/4/2025), tentara Libanon mengatakan sudah menangkap beberapa orang yang terlibat dalam dua serangan roket terpisah ke arah Israel pada akhir Maret, yang mengundang serangan udara bertubi-tubi oleh Zionis Yahudi atas sebagian wilayah Libanon. Kala itu kelompok Hizbullah membantah sebagai pihak yang meluncurkan kedua serangan roket tersebut.
Militer Libanon mengatakan sebuah kendaraan dan sejumlah peralatan lain yang dipergunakan dalam serangan roket itu disita, dan menyerahkan para tahanan ke otoritas kehakiman.
Militer Libanon mengatakan melakukan beberapa operasi di beberapa tempat berbeda untuk menangkap orang-orang tersebut, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut, lansir Associated Press.
Hari Kamis (17/4/2025), National News Agency melaporkan bahwa Jenderal Rodolph Haikal memberikan paparan mingguan dalam pertemuan kabinet perihal situasi keamanan negara khususnya di sepanjang perbatasan dan implementasi dari resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengakhiri 14 bulan peperangan Israel-Hizbullah.
Tiga petugas keamanan dan satu petugas kehakiman mengatakan kepada Associated Press bahwa empat orang Palestina terkait Hamas saat ini sedang diperiksa.
Seorang pejabat Hamas mengatakan kepada Associated Press bahwa beberapa anggota kelompoknya belum lama ini ditahan dan tidak lama kemudian dilepaskan di Libanon, seraya menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam serangan roket tersebut. Dia menjelaskan bahwa dalam satu kasus aparat keamanan Libanon menahan seorang anggota Hamas yang membawa sepucuk pistol tak berizin.
Orang-orang yang berbicara kepada Associated Press itu tidak bersedia identitasnya disebutkan karena tidak memiliki wewenang untuk berbicara kepada media.
Sejak gencatan senjata berlaku pada akhir November 2024, Israel melancarkan serangan udara hampir setiap hari sehingga menewaskan puluhan warga sipil dan anggota Hizbullah.
Hari Selasa (15/4/2025), Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk HAM mengatakan bahwa setidaknya 71 warga sipil, termasuk 14 perempuan dan sembilan anak-anak, tewas akibat serangan Israel di Lebanon sejak gencatan senjata berlaku.*