Hidayatullah.com–Pro kontra masalah pembubaran Rintisan Sekolah Bertaraf International (RSBI) dianggap bukanlah akar permasalahan. Menurut Aktivis Koalisi Pendidikan (AKP) Rudy Faat, masalah utama pendidikan di Indonesia justru ada pada misi mempertahankan karakter bangsa itu sendiri.
“Ki Hajar Dewantara adalah tokoh pendidikan kita, beliau selalu menekankan bahwa pendidikan Indonesia haruslah yang memerdekakan,” jelas Rudi dalam diskusi “Siapa yang diuntungkan dalam pembubaran RSBI oleh MK?”, Senin (14/01/2013) di Jakarta kemarin.
Salah satu kekhawatiran Rudi terhadap RSBI selain biaya yang terlalu mahal juga aspek westernisasi yang berlebihan. Rudi mengkritisi pola pendidikan yang mewajibkan bahasa Inggris di setiap mata pelajaran.
“Masa di setiap mata pelajaran harus memakai bahasa Inggris, bagaimana dengan bahasa asli kita di Indonesia?” jelasnya lagi.
Lebih lanjut lagi Rudi menilai tolak ukur pendidikan yang mengambil miniatur konsep pendidikan Barat adalah tidak tepat. RSBI yang mengadopsi cara pandang pendidikan luar negeri justru bisa mengancam karakter pendidikan nasional yang orisinal.
“Dulu kita punya Taman Siswa dan sukses melawan prestasi pendidikan Belanda, buat apa mencontoh konsep pendidikan di Barat?” tegas Rudi lagi.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Karena itu, Rudi menegaskan agar apapun konsep pengembangan pendidikan di Indonesia seyogyanya tidak mengkesampingkan karakter bangsa.
Menurutnya sebagai bangsa ketimuran, Indonesia sudah memiliki Ki Hajar Dewantara dan tokoh-tokoh perjuangan yang telah mewarisi semangat pendidikan nasional yang tidak mengekor pada siapapun.*