Hidayatullah.com—Banjir tidak hanya menenggelamkan ribuan rumah dan menyebabkan warga Jakarta mengungsi, namun juga telah menyebabkan 11 warga kehilangan nyawa. Data ini disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho belum lama ini.
“Itu data yang berhasil dihimpun mulai dari tanggal 15 Januari hingga tadi malam. Memang banyak yang meninggal akibat tersetrum listrik. Meskipun PLN sudah memadamkan listrik, tetapi masih ada yang menyalakannya sehingga menimbulkan korban,” kata Sutopo, Jakarta, Jumat (18/01/2013) di media.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Arfan Arkilie menyatakan korban jiwa akibat bencana banjir di Jakarta memang terus bertambah. Sehingga total korban tewas akibat banjir di ibu kota mencapai 11 orang.
“Total sekarang sudah ada 11 orang yang tewas, dengan rincian, satu orang meninggal di Jakarta Selatan, sembilan orang di Jakarta Barat, dan 1 orang di Jakarta Timur,” terangnya sambil mengakui memang baru kali ini korban tewas akibat banjir begitu besar.
Berdasarkan data BNPB, 11 orang meninggal tersebut yaitu Mereka adalah Untung Kusnadi (82), warga Garden Blok N-10A No.5 Kelurahan Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat sakit paru-paru, kedinginan, Lusiana (72), warga RT.002/03 Kel Roa Malaka, Kec Tambora, Jakarta Barat. Ia menggigil di rumah. Saat diselamatkan di posko kesehatan sudah meninggal Sugito (80), warga RT 12 RW 2, Kel Jembatan Lima, Kec Tambora, Jakarta Barat. Sugito terpeleset di rumahnya, di samping faktor usia dan sakit jantung, Angga (13), RT 05 RW 01 Kel Tanjung Duren Utara, Kec Grogol Petamburan, Jakarta Barat, hanyut ke Sungai Sekretaris, Mak Inah (82) warga Kampung Pulo, Jatinegara, meninggal karena sakit dan usia lanjut.
Mujiyo (46), warga RT 05 RW 05 Kel Kedaung Kaliangke, Kec Cengkareng, Jakarta Barat ini meninggal karena kesetrum listrik.
Muhamad Haikal (2), warga RT 05 RW 05 Kel Kedaung Kaliangke, Kec Cengkareng, Jakarta Barat jatuh dari tempat tidur di rumahnya yang terendam banjir semeter, ibunya sedang di dapur.
Solahuddin (35), warga Kalibata Pulo, Kec Pancoran, Jakarta Selatan kesetrum listrik, Wahyudi (26) tersetrum di restoran di Kel Pancoran Glodok, Kec Taman Sari, Jakarta Barat, Raif Anjar Agasi (13) Tanjung Duren Utara, meninggal tersetrum listrik dii rumahnya, dan Masuriyah (50), warga RT 02 RW 14 Kel Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara karena kesetrum listrik saat rumahnya kebanjiran.
Sementara itu, Jumat kemarin, tim SAR dari Komando Distrik Militer (Kodim) Jakarta Pusat telah berhasil mengevakuasi korban banjir di basement Plaza UOB dalam keadaan selamat.
Seperti diketahui, lantai basement Gedung Plaza UOB terendam banjir akibat jebolnya Tanggul Latuharhary pada Kamis (17/1). Akibat banjir yang mendadak bak air bah tersebut seluruh “basement” gedung tersebut langsung dipenuhi air.
Belum diketahui pasti berapa jumlah korban baik yang berhasil diselamatkan maupun yang masih terjebak di dalam basement gedung tersebut, sebab upaya penyelamatan dilakukan dari dua sisi basement oleh beberapa tim.
Sebelumnya, sebanyak tiga orang yang masih terjebak di Gedung UOB, Jalan M.H Thamrin, Jakarta sejak Kamis, (17/01/2013). Menurut Pengelola Gedung UOB, tim penyelamat Polda Metro Jaya dan petugas pemadam kebakaran masih berusaha menguras air dari basement gedung dan masih berupaya mencari korban dengan menyelam.*