Hidayatullah.com–Para elite dan pejabat negara di eksekutif, legislatif, yudikatif, dan institusi lainnya diharapkan memelopori gerakan keteladanan atau uswah hasanah. Demikian seruan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam siaran maklumat Nomor 05/MLM/I.0/E/2013 tentang Idul Fitri 1434 Hijriyah.
Gerakan keteladanan itu yakni mempraktikkan sikap hidup jujur, terpercaya, bertanggungjawab, disiplin murni, kata sejalan tindakan, cinta rakyat, dan bermoral utama sebagai perwujudan iman dan taqwa.
Sebaliknya, menjauhi praktik-praktik dusta, korupsi, bermewah-mewahan, dan menghalalkan segala cara demi meraih tujuan yang menyebabkan rusaknya sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ada gejala dan fakta melemahnya kedaulatan bangsa dan negara dalam bidang ekonomi, politik, hukum, dan budaya.
“Terdapat gejala di mana kekayaan dan kedaulatan ekonomi dikuasai oleh kepentingan Asing, sehingga bangsa Indonesia yang memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 1945 masih mengalami masalah kedaulatan yang sangat serius,” terang maklumat ditandatangani Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin itu diterima hidayatullah.com, Senin (05/08/2013).
Karena itu para pemegang amanah di pemerintahan dari pusat hingga daerah diminta tanggungjawab moral dan konstitusionalnya untuk melakukan penyelamatan atas seluruh kekayaan dan sumberdaya alam yang dianugerahkan Tuhan di negeri tercinta ini.
Dengan basis iman dan taqwa yang menjadi modal kepribadian bangsa Indonesia, Muhammadiyah mendesak kepada semua pihak, khususnya pemerintah untuk mengutamakan pendidikan karakter.
“Dan mengembangkan strategi kebudayaan nasional yang mengedepankan relijiusitas, kemandirian, sikap moderat, jujur, dan memiliki jatidiri serta harga diri bangsa yang kuat,” demikian maklumat itu.*