Hidayatullah.com—Hari Selasa, 08 Oktober 2013 kemarin, secara diam-diam Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali mempertemukan kelompok Sunni dan Syiah Sampang, Madura guna mencari titik temu dan islah.
Acara yang terkesan diam-diam ini dihadiri Mendagri Gamawan Fauzi, Gubernur Jatim Soekarwo, Ulama dari Sunni serta perwakilan dari Syiah. Termasuk Ketua Tim Rekonsiliasasi Prof Dr Muhammad Abd Al Ala dari IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Pertemuan berlangsung tertutup selama hampir satu jam. Mendagri menghimpun seluruh masukkan terkait konflik kedua kelompok tersebut, sebelum nantinya dilakukan islah secara total.
“Pertemuan kali ini sifatnya memperkuat pertemuan sebelumnya sehingga ditemukan formula yang tepat untuk Islah kedua kelomnpok tersebut,” kata Mendagri Gamawan Fauzi dikutip laman Metrotvnews.
Setengah hati
Sebelumnya, hari Senin 23 September 2013 sore, perwakilan Syiah yang tinggal di Rusunawa Puspa Agro Sidoarjo melakukan penandatangan dan islah dengan sejumlah warga yang mengaku Sunni dari Desa Karanggayam, Bluuran, dan Panden Kabupaten Sampang, Madura.
Namun acara ini tidak mendapat dukungan para ulama Madura karena dinilai dilakukan secara sepihak.
Bahkan Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Sampang, KH Buchori Maksum mengaku pemberitaan islah ini hanya sebuah rekayasa sepihak.
“Itu semua rekayasa dan manipulasi. Tidak ada yang hadir dengan menyebut islah (rekonsiliasi) tanpa kehadiran ulama dan umara,” demikian disampaikan Kiai Buchori Maksum kepada hidayatullah.com, Selasa (24/09/2013).*