Hidayatullah.com–PM Turki Receb Tayyib Erdogan menegaskan bahwa Turki akan terus mendukung rakyat Palestina dan hak-haknya yang sah serta menolak pelanggaran-pelanggaran terhadap al Quds dan masjid al Aqsha.
Hal tersebut disampaikan Erdogan saat menerima delegasi Gerakan Perlawanan Islam Hamas yang dipimpin Kepala Biro Gerakan, Khaled Misy’al, Selasa (08/10/2013) malam di ibukota Turki, Ankara.
Erdogan menyatakan terus melakukan upaya untuk membebaskan blokade yang diberlakukan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Dalam pertemuan tersebut delegasi Hamas memaparkan perkembangan isu Palestina dan situasi di kawasan, serta pelanggaran yang terjadi terhadap kota suci al Quds dan masjid al Aqsha.
Delegasi Hamas juga memaparkan kondisi sulit yang dialami warga Jalur Gaza akibat blokade, terlebih setelah pihak Mesir menutup gerbang Rafah dan terowongan-terowongan yang menghubungkan antara Mesir dan Jalur Gaza.
Sebagaimana diketahui, Ketua Biro Politik Hamas, Khalid Misy’al tiba di ibukota Turki, Ankara, Selasa (08/10/2013) bersama sejumlah delegasi Hamas dalam kunjungan resmi termasuk bertemu dengan PM Turki, Rejep Tayep Erdogan.
Menurut anggota Biro Politik Hamas, Izzar Rashiq kepada Quds Press, dikutip Pusat Informasi Palestina (PIC), kunjungan Misy’al ke ibukota Turki, Ankara, untuk bertemu dengan sejumlah pejabat Turki, dan membahas perkembangan terbaru kondisi Palestina dan tantangannya di tengah perubahan besar yang terjadi di kawasan.
Pertemuan ini dihadiri oleh anggota biro politik gerakan Hamas Muhammad Nazal, Muhammad Nashr, Shaleh Arori, Izet Rasyq, Menlu Turki Ahmad Davud Oglu dan sejumlah pejabat Turki lainnya.
Guna menghentikan blokade ‘israel’ atas wilayah laut dan udara Jalur Gaza untuk menghormati sembilan orang penumpang Mavi Marmara yang tewas Tayyip Erdogan dilaporkan akan berangkat mengunjungi Jalur Gaza melalui jalur laut. Kantor berita Alray mengutip seorang sumber penting Turki yang mengatakan, dari perairan mediterania internasional Gaza, Erdogan akan naik helikopter menuju landasan yang pernah dipakai Presiden Arafat di fasilitas keamanan Gaza, Ansar.*