Hidayatullah.com–Bencana nasional Gunung Sinabung, Sumatera Utara, dinilai masih akan memakan waktu yang cukup lama. Untuk itu, partisipasi masyarakat guna membantu upaya rekonstruksi dan rehabilitasi sangat dibutuhkan.
Demikian disampaikan Koordinator Nasional Siaga Bencana Front Pembela Islam (FPI) Jakfar Shadik.
Jakfar Shadik yang baru-baru ini terjun ke lokasi bencana bersama puluhan relawan dari DPD FPI Medan, mengatakan kondisi pengungsian di Sinabung masih sangat memprihatinkan.
“Pasca erupsinya yang panjang, kami melihat sepertinya (proses rehabilitasi) ini akan panjang, membutuhkan kepedulian kita semua,” kata Jakfar dalam perbincangan dengan Hidayatullah.com, Ahad (09/02/2013).
Relawan FPI sendiri hingga saat ini masih terus bertahan di lokasi dengan mendirikan posko pengungsian dan menyalurkan bantuan yang dihimpun baik dari DPP FPI dan swadaya masyarakat.
Sebelumnya, lapor Jakfar, mereka mendirikan posko pengungsian di bilangan Kabanjahe dengan jumlah relawan 40 orang. Sejak beberapa hari lalu pihaknya lalu bergeser mendirikan posko di dekat Dusun Sibintun, Desa Beras Tepu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
“Tim relawan di lapangan dikoordinatori oleh DPD FPI Medan. Posko yang didirikan untuk menampung pengungsi dengan tim relawan 40. Berbagi 20-20,” kata Jakfar.
Lebih jauh ia mengimbuhkan, masyarakat Indonesia dan khususnya kaum Muslimin untuk berintropeksi bersama kepada Allah Ta’ala. Bencana nasional yang menyergap di sejumlah wilayah harus dijadikan “sebagai bahan perenungan jangan-jangan karena kita telah banyak bermaksiat kepada-Nya,” tukasnya.
Jakfar juga menyerukan masyarakat Indonesia untuk bahu membahu membantu meringankan beban saudara-saudara setanah air yang tertimpa musibah tanpa memandang perbedaan agama, etnis, dan suku.
“Tolong menolong untuk kemanusiaan adalah kewajiban kita semua tanpa memandang suku, ras, dan agamanya. Kalau masalah kemanusiaan apapun agamanya tentu harus dibantu,” tegasnya menyerukan.*