Hidayatullah.com–Kelembutan bisa jadi senjata ampuh pemberantasan Minuman Keras (Miras). Perempuan bisa melakukan itu secara personal. Perempuan Indonesia harus bersuara dan tak berpangku tangan melihat maraknya peredaran Minuman Keras (Miras).
Hal itu diungkapkan Ketua Gerakan Anti Miras (Genam), Fahira Idris dalam talkshow di Masjid Raya Pondok Indah Jakarta, “Sikap Umat Menghadapi Tantangan Pemimpin Non Islam, Umat Harus Bersatu”.
“Jalan dakwah macam-macam. Tapi kalau saya, memilih jadi pejuang anti Miras,”ucapnya didepan peserta talkshow Senin kemarin.
Untuk jalur dakwah yang dipilihnya, perlu kesabaran ekstra. Bukan hanya terbentur dengan peraturan yang tidak mendukung, para pejuang anti Miras ini juga haru menghadapi minimnya kesadaran masyarakat.
Seperti yang pernah dihadapi Fahira. Ia pernah mendatangi perempuan pemilik warung sembako di sebuah perumahan. Tidak hanya beras, gula dan tepung yang tersedia, tapi juga minuman beralkohol (Minol).
Ketika ditanya, mengapa Ia menjual Miras, jawaban yang memprihatinkan keluar dari ucapan perempuan itu.
“Saya kan cuma jual aja. Yang penting nggak mengkonsumsi minuman keras,”tutur perempuan itu seperti ditirukan Fahira. Usut punya usut, pembelian beras, tepung dan gula, sepaket dengan pembelian Miras. Begitulah salah satu strategi pemasaran produsen Miras.
Menghadapi orang semacam itu, ungkap Fahira, memerlukan kesabaran tersendiri. Pada tahap awal, Fahira memaparkan potensi Miras sebagai pemicu kekerasan. Selain itu ia juga menjelaskan rumusan undang-undang terhadap pelarangan penjualan Miras di 10 titik lokasi, termasuk pemukiman.
Proses tersebut juga melibatkan seorang Ustadzah yang bisa menjelaskan ayat Al-Qur’an dan Hadits mengenai larangan menjual Miras. Menurutnya, perlu enam bulan meyakinkan perempuan tersebut untuk tidak mengambil sembako dari distributor yang menyertakan Miras dalam paket penjualan.
“Saya datangi juga pemilik supermarket, convenience store tempat nongkrong anak muda karena peredaran Miras sangat besar disupport oleh ritel modern,” tutur anggota DPD Dapil Jakarta periode 2014-2019 yang baru terpilih itu. Dalam kesempatan tersebut, Fahira juga menyampaikan keinginan masyarakat agar Indonesia bebas Miras.*