Hidayatullah.com–Peredaran nakotika dan obat terlarang (Narkoba), Minuman Keras (Miras), dan maraknya perjudian serta pelacuran, berada diambang kritis. Karena itu, siapapun calon presiden nya harus mampu memberantas.
Pernyataan ini disampaikan Dr Hamid Fahmy Zarkasy, Direktur Institute of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) belum lama ini di Jakarta. Hanya saja masalah, apakah ada yang mau melakukannya?
“Tapi masalahnya, mau nggak melaksanakan itu? Ada nggak langkah melakukan itu?” tanya pimpinan Program Kaderisasi Ulama (PKU) PP Darussalam Gontor Ponorogo itu.
Hamid menilai, keempat persoalan sosial diatas tidak kunjung selesai karena tidak ada keseriusan memberantasnya.
Para Capres perlu memiliki tim yang berkomitmen terhadap hal tersebut. Keseriusan mereka tidak hanya secara fisik terlihat di lapangan, tapi juga dari seberapa dalam kajian sosialnya.
“Seperti penutupan Dolly di Surabaya, itu juga perlu konsep, kajian sosialnya. Apa dampak-dampaknya terhadap lingkungan,” ucapnya ketika ditemui hidayatullah.com seusai pelatihan Training For Trainers Tingkat Lanjutan Feminisme dan Kesetaraan Gender, Senin (09/06/2014) di AQL Islamic Center, Jakarta kemarin.
Data yang terukur beserta langkah taktis, diperlukan. Di sinilah peran para intelektual yang berada dibelakang para Capres. Dukungan mereka menguatkan kajian sosial yang belum komprehensif.
Untuk melihat potensi pelaksanaannya, Hamid menghimbau umat untuk melihat siapa orang-orang yang ada di belakang para Capres.
“Kalau dibelakang capres-capresnya nggak menginginkan itu diberantas, nggak bakal bisa tegas,” pungkasnya.*