Hidayatullah.com– Hampir semua media massa saat ini begitu seronok bahkan terkesan vulgar membela kedua pasangan capres-cawapres. Atas fenomena ini, wartawan senior Herry Mohammad menilai media-media tersebut sudah jadi simpatisan.
“Itu faktanya kan memang begitu, sudah partisan, dan hampir semua media mainstream sudah menjadi simpatisan di kedua belah kubu (kandidat capres),” ujar Herry saat dihubungi hidayatullah.com dalam suatu perjalanannya di Jakarta, Selasa (15/07/2014) siang.
Menurut Herry, dalam kondisi pilpres saat ini, media massa tidak boleh berpihak ke salah satu capres.
“Yang terjadi (saat ini) kan keberpihakan, yang membuat jurnalistik kita pada posisi yang terpuruk,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Perilaku media simpatisan capres, tegas Herry, secara jurnalistik tetap tidak bisa dibenarkan.
Yang dibolehkan, terangnya, kalau media menulis fakta yang ada terkait pasangan capres. Asalkan, kata dia, dalam sebuah berita tidak serta merta memihak.
“Kalau sudah ada niat (keberpihakan. Red), dan sudah mengarah ke salah satu calon, itu tidak dibenarkan,” tegasnya.
Herry menilai, media simpatisan capres saat ini bukan hanya dari kalangan mainstream. Tapi juga media non-mainstream.
“Wong yang tidak mainstream (juga) sudah jadi simpatisan (capres). Media-media Islam juga lebih vulgar malah. Lihat itu, keberpihakannya begitu jelas,” ujarnya seraya menyebut sebuah media Islam.
“(Fenomena) ini tidak bagus dengan dunia jurnalistik. Belum lagi kalau kita menimbangnya dari sisi syariat,” pungkasnya.*