Hidayatullah.com- Sungguh tugas yang diberikan para anggota Ahlu Halli Wal Aqdi (AHWA) untuk memimpin Suriah PBNU masa khidmat 2015-2020 ini merupakan tanggung jawab yang besar.
“Dan sebenarnya beban ini terlalu berat buat kami semua,” demikian dikatakan Wakil Rais Am PBNU Periode 2015-2020, KH Ma’ruf Amin dalam sambutannya di arena utama Muktamar NU ke 33 Jombang, Rabu (05/08/2015) malam.
Tetapi, lanjut Kiai Ma’ruf karena hal ini merupakan permintaan serta mandat dari ulama di seluruh indonesia. Maka, dengan segala kerendahan hati dan permohonan maaf, ia terpaksa menerima tugas itu sebagai rasa kepatuhan kepada para ulama.
Selain itu, KH Ma’ruf mengatakan jika tantangan yang dihadapi Nahdlatul Ulama (NU) itu semakin besar dan kompleks, baik aliran, pikiran, maupun aqidah yang menyimpang [baca: Rais Am PBNU: Tantangan NU Semakin Kompleks Hadapi Aliran Menyimpang].
“Dan berbagai tantangan lainnya baik itu di bidang ekonomi, poltik maupun sosial budaya. Hal ini menjadi sesuatu yang sangat berat,” imbuh KH Ma’ruf.
Untuk itu, Kiai Ma’ruf mengajak para ulama Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (Aswaja) untuk secara bersama-sama membesarkan dan menguatkan jamiah Nahdlatul Ulama (NU) ini.
“Kami mengajak para ulama Aswaja untuk bersama-sama membesarkan dan menguatkan jama’ah NU ini,” tandas Kiai Ma’ruf.*