Hidayatullah.com – Ada pemandangan yang tidak biasa pada Shubuh hari ini di kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Ribuan mahasiswa tumpah ruah memasuki area masjid Manarul Ilmi.
Sebagaimana diketahui, Sabtu (29/08/2015) ini ITS menghadiri program ‘ITS Cinta Shubuh’, dengan tema “Shalat Shubuh Berjamaah di Masjid”.
Para mahasiswa hadir dalam acara ini nampaknya cukup antusias dan menyambut positif.
“Kami sangat bangga dan bahagia menyambut program ini, harapannya ini tetap bisa berlanjut ke depannya,” ujar Amron Basuki, mahasiswa Teknik Fisika angakatan 2012.
Lebih lanjut, Amron yang juga ketua Lembaga Dakwah Kampus (LDK) JMMI ITS ini menegaskan, pihaknya akan terus mengawal kelangsungan dari kegiatan gerakan shalat shubuh berjamaah di masjid ini.
“Insya Allah kami dari tim JMMI sedang menggarap program yang menarik agar gerakan shalat shubuh ini terus berlanjut kedepannya,” jelas Amron.
Sementara itu, Muhammad Nafis Ismail, salah seorang mahasiswa baru juga menyatakan rasa syukur dan bahagia atas adanya kegiatan gerakan shalat shubuh berjamaah di masjid ini.
“Acaranya sangat membawa dampak positif, jadi kita para MABA (mahasiswa baru, red) bisa mengubah kebiasaan kami untuk bangun lebih awal lagi,” ujar mahasiswa Teknik Elektro ini.
“Juga bisa mengubah pola mindset kita dari ceramah yang disampaikan tadi. Intinya banyak positifnya mas,” tambahnya.
Dalam acara ITS Cinta Shubuh, Grand Launching Shalat Shubuh Berjamaah di Masjid ini ikut menghadirkan Ustadz. Budi Ashari Lc, pengasuh program Khalifah Trans 7 sebagai penceramah. [Baca: Rektor ITS Launching ‘Gerakan Shalat Shubuh Berjamaah’ di Masjid]
“Ini pemandangan yang indah, beginilah ciri pemimpin. Doa saya untuk Pak Rektor semoga Allah Subhanahu Wata’ala memberkahi hidup dan keluarganya, “ ujar Budi Ashari.
Menurutnya, masjid ITS namanya adalah Manarul Ilmi, artinya puncaknya ilmu. Karenanya sangat membanggakan jika di masjid ini dipenuhi banyak anak muda.
Ia menyitir Kisah Askabul Kahfi, pemuda yang lari dari keadaan yang rusak kemudian ditidurkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala selama 350 tahun lamanya.*/Yahya G. Nasrullah