Hidayatullah.com—Semaraknya gerakan Lesbian, Homoseksual, Biseksual dan Transgender (LGBT) bukanlah semata isu biasa. Tetapi isu yang sengaja dihembuskan agar masyarakat Indonesia bisa menerima kelainan ini sebagai sebagai kewajaran.
Demikian yang dipaparkan cendekiawan Muslim, Dr Adian Husaini dalam diksusi buku “LGBT di Indonesia Perkembangan dan Solsuinya” di Kantor Insists Jalan Kalibata Utara II 84 Jakarta Selatan.
Adian menilai bahwa umat Islam jangan lengah terhadap apapun yang bisa merusak agama Islam, termasuk LGBT.
“Menurut Mohammad Natsir, api (kemunkaran, red) mesti segera dipadamkan. Jangan nanti sudah besar baru sibuk memadamkan,” tuturnya.
“LGBT ini perlu dicegah sedini mungkin, jangan karena umat Islam mayoritas lalu tenang-tenang saja. Yahudi itu berdiri di tengah mayoritas umat Islam di Timur Tengah,” imbuhnya.
Terlebih, kampanye LGBT sering menggunakan bahasa-bahasa yang indah dan cenderung melenakan.
“LGBT dalam kampanyenya tidak mengatakan tegakkan homoseksual, Tapi mereka gunakan bahasa-bahasa kemanusiaan. Seperti equal (kesetaraan), Anda harus memahami bahwa LGBT juga memiliki hak yang sama. Jadi, dasar logika yang dibangun kemanusiaan,” paparnya.
“LGBT itu tidak jahat, tetapi masyarakat dominan yang menganggapnya jahat,” imbuhnya.
Berdasarkan fakta-fakta demikian di akhir paparannya Adian menegaskan bahwa perlu ada dari bagian umat Islam yang secara serius menekuni kajian-kajian LGBT.
“Jadi, perlu kepedulian umat. Ini adalah fardhu kifayah untuk membuka studi LGBT secara serius karena ini akan jadi isu yang terus menerus,” pungkasnya.*