Hidayatullah.com–Rektor Universitas Islam As Syafi’iyah (UIA), Prof Dr Hj Tutty Alawiyah AS, MA, menegaskan perjalanan hijrah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam dari Makkah ke Madinah adalah jihad.
Dalam acara peringatatan Tahun Baru Islam 1437 hijriyah, yang gelar Majelis Mudzakarah As Syafi’iyah Ke 6, Senin (19/10/2015) itu Tutty Alawiyah menceritakan bagaimana beratnya perjalanan yang dilalui Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassallam bersama sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq ketika melakukan hijrah.
“Mari kita jadikan momen hijrah ini untuk berjuang agar mencapai khairul ummah atau umat yang terbaik,” papar putri kiai betawi almarhum KH Abdullah Syafii ini di hadapan segenap civitas akademika UIA Jakarta.
Acara bertajuk “Transformasi Sosial & Kultural Menuju Khairul Ummah” yang bertempat di Auditorium Gedung Alawiyah UIA, Jakarta ini juga menghadirkan pembicara Ketua Umum MUI, Dr KH Ma’ruf Amin, Rektor UIA, Prof Dr Hj Tutty Alawiyah AS, MA, dan moderator Dekan FAI UIA, Dr A Ilyas Ismail, MA.
Menanggapi hal tersebut, Dekan FAI UIA, Dr A Ilyas Ismail, MA mengatakan, untuk mencapai kemajuan sebuah tatanan masyarakat yang maju perlu usaha yang keras. Katanya, tidak ada kemajuan tanpa jihad.
“Sebab jihad merupakan proses untuk menuju masyarakat yang maju,” paparnya.
Sejurus dengan itu, Ketua MUI Pusat, KH Ma’ruf Amin memaparkan umat yang terbaik (khairul ummah) sebagai dijelaskan dalam al-Qur’an pernah diperoleh umat Islam pada masa Rasulullah.
Syaratnya, kata kiai yang juga Ketua Syuriah NU ini, umat itu harus memerintahkan kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran.
“Sementara umat Islam sekarang baru mampu mengimbau kebaikan dan mengimbau meninggalkan keburukan,” imbuhnya.
Padahal, tegas Kai Ma’ruf, umat sekarang lebih banyak namun perannya kecil.
“Kita perlu mencontoh umat pada zaman Nabi, meski jumlahnya kecil tapi memiliki peran besar,” pungkas Kiai Ma’ruf.*