Hidayatullah.com- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menyatakan kekhawatirannya mengingat kondisi dan perubahan iklim seperti sekarang ini sehigga terjadi kekeringan di berbagai wilayah, akibatnya gagal panen, krisis air bersih dan sebagainya.
Karena itu MUI menyampaikan beberapa tadzkirah (seruan,red) kepada umat Islam di seluruh tanah air, demikian disampaikan Ketua Umum MUI Pusat KH. Ma’ruf Amin dalam konferensi pers (konpers) di Gedung MUI Pusat Jakarta, Rabu (20/10/2015) siang.
Pertama, kata kyai Ma’ruf, MUI mengajak umat Islam agar bertaubat memohon ampunan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, meninggalkan perilaku kedzaliman, memperbanyak sadaqah, meninggalkan permusuhan-permusuhan dan lain sebagainya.
Karena, bencana asap yang tengah melanda Indonesia menurutnya bisa jadi akibat perbuatan masyarakat Indonesia sendiri. Ia pun menjelaskan sebuah firman Allah yang artinya setelah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia sendiri, supaya menjadi peringatan sebagai akibat dari perbuatannya itu dan agar mereka kembali ke jalan yang benar.
“Bisa jadi ini peringatan dari Allah kepada kita,” cetusnya.
KIai Ma’ruf juga menambahkan sebuah riwayat hadist yang menyebutkan, mereka tidak mengurangi takaran timbangan kecuali akan ditimpakan paceklik dan susahnya kehidupan karena adanya kedzaliman, perebutan kekuasaan serta menahan zakatnya kecuali bumi dan langit ini akan dihancurkan, dan bukannya karena kehendak hewan mungkin tidak akan turun hujan.
“Karena itu, kita mengharapkan adanya upaya pertaubatan nasional.”
Selain itu, MUI menghimbau kepada seluruh umat islam melakukan shAlat Istisqa’ meminta hujan, memperbanyak istighfar, berperilaku sopan, hidup sederhana sebagaimana apa yang dilakukan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Salam.
MUI juga menyerukan kepada pemerintah untuk mengambil kebijakan yang tegas dan strategis yang berimplikasi kepada upaya penghentian maupun pengurangan terhadap dampak buruk kemarau panjang antara lain dengan menegakkan hukum kepada para pelaku pembakaran dan pemilik lahan yang menyebabkan terjadinya bencana asap, melancarakn kebijakan yang pro kepada rakyat kecil.
“Ini namanya tadzkirah atau seruan kepada masyarakat dan pemerintah,” demikian tandas kIAI Ma’ruf yang juga Rais Aam PBNU.i