Hidayatullah.com- Islam perlu maju secara bersama. Dan yang membuat Islam kuat adalah Islam yang bersatu. Karenanya, untuk mewujudkan persatuan Islam, di antara umat Islam satu dengan yang lainnya tidak perlu merasa lebih baik. Ia tidak sependapat dengan adanya dikotomi Arabisasi dan pribumisasi Islam.
Demikian disampaikan Direktur Riset dan Program Akademik International Institute of Islamic Thought (IIIT) Dr. Ermin Sinanovic, Ph.D dalam Seminar Internasional bertajuk “Globalisasi dan Pengaruh Karya Besar Muhammadiyah dalam Pemikiran Keislaman di Asia Tenggara”, di Aula Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya Jakarta Pusat, Rabu (02/12/2015).
“Islam diturunkan untuk semesta alam dan tidak untuk dimiliki satu kelompok tertentu,” tegas Ermin.
Ermin pun mengatakan jika Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam di dalam khutbah wada pernah berucap, “Arab itu tidak lebih baik dari non-Arab dan begitu juga sebaliknya.”
“Itu yang menjadi poin penting untuk mempersatukan Islam,” ujarnya.
Ermin pun menuturkan bahwa dirinya tidak sependepat terkait dengan suatu pernyataan yang menyebutkan paham ekstrim keagamaan banyak bersumber dari Timur Tengah.
“Paham ekstrim bisa tumbuh di mana saja. Karena itu, tugas Muslim saat ini adalah menyampaikan Islam moderat dengan jelas. Ekstrimis harus diperjelas bahwa mereka bukan bagian Islam,” pungkas Ermin.*