Hidayatullah.com– Musyawarah Nasional ke-2 Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) di Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat, mengeluarkan beberapa poin rekomendasi.
Di antaranya, terkait fenomena LGBT, IKADI dengan tegas menolak lesbian, homoseksual, biseksual, dan transgender yang kini masif terjadi di Indonesia.
“Menolak dengan tegas gerakan sistemik LGBT dengan senantiasa melakukan dialog agar mereka dapat kembali kepada fitrah,” ujar Sekretaris Umum IKADI, Ahmad Yani, membacakan hasil rekomendasi, Ahad (14/02/2016).
Selain itu, dalam catatan hidayatullah.com, IKADI menyerukan umat untuk membentengi moral dan akhlak dengan nilai-nilai agama, khususnya melalui keluarga. Yaitu membentengi dari arus pemikiran dan keagamaan yang menyimpang dan potensial merusak aqidah umat.
“Menyerukan kepada rakyat dan tokoh agama untuk menapaki langkah-langkah yang sistemik, guna membendung arus pemikiran dan keagamaan yang sangat potensial menghancurkan aqidah umat dan mengancam keutuhan NKRI,” ujarnya.
IKADI pun menyerukan para dai agar meningkatkan dan mengokohkan dakwah dengan beragam sarana dan media, demi menuju bangsa yang berkarakter rahmatan lil alamin.
Kemudian, IKADI meminta pemerintah meningkatkan peran aktif dan solutif melalui media komunikasi dan informasi, dalam menyelesaikan konflik horizontal yang terjadi di negara-negara Muslim. Mengingat Indonesia negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.
Dalam poin selanjutnya, IKADI mendorong pemerintah Indonesia mempersiapkan SDM dengan skill yang handal. Agar, dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), Indonesia menjadi kuat di negerinya sendiri.*