Hidayatullah.com –Anggota DPR RI yang juga putra daerah dari Tanjungbalai, Fadly Nurzal menyatakan, penyelesaian konflik di tanah kelahirannya harus tuntas sampai menyentuh akar permasalahannya.
“Ini ibarat api dalam sekam, yang suatu saat bisa tersulut. Maka harus tuntas ke akarnya. Tidak boleh hanya sekedar normatif,” ujarnya saat mengunjungi Tanjungbalai, Selasa (02/08/2016).
Ia juga mewanti, jangan sampai permasalahan ini salah dalam menyelesaikannya. Karena, kata dia, kedepan akan rawan menjadi konflik sosial berkepanjangan.
“Pennyelesaian konflik harus dengan pemetaan yang baik,” jelasnya.
Fadly turut mengingatkan, agar para tokoh tidak hanya sekedar kumpul, tapi di bawah (di masyarakat) tidak selesai.
Waketum DPP PPP ini menjelaskan, bahwa kebanyakan daerah pesisir yang berkarakter keras seperti Tanjungbalai, mayoritas penduduknya beragama Islam. Dikarenakan Islam masuk melalui jalur laut.
“Wajar warga tersulut, tapi jangan sampai terulang lagi,” ungkapnya.
Untuk itu, sambungnya, perlunya masyarakat diberikan edukasi hukum agar mengerti bahwa tindakan merusak tidak dibenarkan.
Anggota DPR asal Tanjungbalai Minta Anak Sekolah yang Ditahan Dibebaskan
Fadly juga mendorong, agar penyelesaian kasus Tanjungbalai menggunakan pendekatan UU nomor 2 tahun 2012 tentang peraturan pelaksanaan penanganan konflik sosial. Yang diantaranya mengedepankan penguatan kerukunan umat beragama, peningkatan forum kerukunan masyarakat, serta peningkatan kesadaran hukum.
“Menggunakan undang-undang tersebut juga menggunakan hukum, hanya saja pendekatannya berbeda,” paparnya.
Karena menurutnya, bagaimanapun kalau yang berkenaan dengan hal-hal prinsipil seperti penistaan agama itu tidak bisa diterima.
“Kalau selain hal prinsip, harus saling menghormati dan memaafkan,” pungkas Fadly.*