Hidayatullah.com– Novelis terkenal, Muhammad Darwis, mengaku sudah tidak lagi berkeinginan menulis novel dengan genre ekonomi politik.
Hal itu disampaikannya saat bedah buku novel terbarunya berjudul Tentang Kamu di panggung utama Islamic Book Fair (IBF) 2017 di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta, Ahad (07/05/2017).
“Seperti makan tapi enggak laper ya seperti itu, sudah enggak nafsu,” ungkapnya.
Hal itu karena, katanya, pada kenyataannya, ekonomi politik di negeri ini lebih seru daripada tulisan.
“Saya menulis, kan, untuk membuat keseruan, kalian beli (novel), kan, karena seru,” imbuh penulis dengan nama pena Tere Liye itu.
Contoh, sambungnya, setelah ia menulis novel berjudul Negeri di Ujung Tanduk, satu bulan setelah itu tersiar berita Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Atau pemimpin KPK disiram air keras,” ketusnya.
Itu, menurut Tere Liye, sebagai hal yang pada faktanya lebih lucu. Akhirnya ia sudah tidak lagi menulis novel bergenre ekonomi politik.
Tere Liye merupakan novelis produktif yang hampir semua karyanya mendapatkan label Best Seller (penjualan terbaik). Sekitar 26 bukunya telah berhasil diterbitkan, sebagian telah mampu difilmkan di layar perfilman Indonesia.*