Hidayatullah.com– Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis survei berkaitan dengan pencapaian kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla, persepsi mengenai calon presiden pada Pemilu 2019 mendatang, serta isu-isu lainnya.
Responden survei dipilih secara random (multistage random sampling) melibatkan 1.220 responden dengan margin of error rata-rata sebesar 2,9 persen. Survei dilakukan pada 17 hingga 24 September 2017.
Dalam pertanyaan mengenai perekonomian, objek pertanyaan yang diajukan adalah tanggapan keadaan saat ini jika dibanding setahun sebelumnya, atau sepanjang 2016 hingga 2017.
Hasil survei menunjukkan, sebanyak 65 persen responden menganggap keadaan ekonomi nasional membaik, 18 persen tidak berubah, 5 persen mengatakan memburuk, sedangkan 12 persen menjawab tidak tahu atau tidak jawab.
Baca: 3 Tahun Jokowi-JK, Nasir Djamil: Ngeri-ngeri Sedap Era Sekarang
Sementara dalam masalah kebutuhan pokok. Sebanyak 43 persen responden mengatakan semakin berat, 18 persen mengaku semakin ringan, 38 persen merasa sama saja 38, dan 1 persen tidak menjawab atau tidak tahu.
Adapun terkait masalah pengangguran, 50 persen responden menjawab semakin banyak, 20 persen menyebut semakin berkurang, 28 persen merasa sama saja 28, dan 3 persen menjawab tidak tahu atau tidak jawab.
Dalam masalah kemiskinan, 42 persen responden menyatakan semakin banyak, 24 persen menyebut semakin berkurang, 31 persen merasa sama saja, dan 2 persen tidak menjawab atau tidak tahu.
Terakhir, soal lapangan kerja, hanya 14 persen responden merasa semakin mudah, 54 persen menjawab semakin sulit, 30 persen mengaku sama saja, sedangkan 2 persen tidak tahu atau tidak jawab.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, dari hasil itu masalah paling mendesak yang berkaitan dengan kepentingan warga umumnya, di manapun, adalah terkait dengan masalah ekonomi.
Baca: LPAI Jadikan Perlindungan Anak Tolok Ukur Utama Kinerja Jokowi-JK
Ia menyampaikan, aspek-aspek seperti pemenuhan kebutuhan pokok, jumlah pengangguran, jumlah orang miskin, lapangan kerja, dan pemerataan kesejahteraan secara umum positif jika dibanding tahun lalu.
“Namun di isu-isu ini masih lebih banyak yang menilai tidak ada perubahan atau bahkan semakin negatif,” ujarnya saat penyampaian hasil survei di kantor Indikator, Jakarta, Rabu (11/10/2017).*