Hidayatullah.com– Ekonom senior yang juga mantan Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog), Rizal Ramli, mengingatkan Presiden Joko Widodo agar menjaga elektabilitasnya terkait kebijakan impor beras awal tahun 2018.
“Saya ingin mengingatkan, di saat sulit dan menggerogoti elektabilitas di kalangan petani, Pak Jokowi harus hati-hati. Saat ini petani tebu enggak happy karena gula banyak diimpor, sekarang malah beras yang diimpor,” jelasnya kepada wartawan termasuk hidayatullah.com saat melakukan kunjungan ke Food Station, Kompleks Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin (15/01/2018).
Baca: Masalah-masalah Terkait Impor Beras Menurut Rizal Ramli
Rizal Ramli mengkritisi persoalan impor. Indonesia katanya kok ributnya begitu terus. Dari dulu bermainnya selalu beli atau impor. Semangat mengimpor itu katanya mendapatkan komisi, maka terjadi over stock (kelebihan stok) dan akhirnya tertumpuk di gudang tidak terpakai.
“Kalau disimpan sampai empat hingga lima tahun di gudang, maka ada kutunya atau lobangnya atau keropos dan akhirnya dikasih untuk beras orang miskin. Makanya rakyat juga marah kalau dikasih beras begituan, karena enggak layak dimakan karena beras tersebut layak untuk makanan ternak,” tegasnya.
Baca: Stabilkan Harga Beras, Saran Rizal Ramli: Bulog Punya Stok 2,5 Juta Ton
Rizal Ramli pun berharap agar pemerintah harus mengimbangi kepentingan konsumen dengan kepentingan petani, dengan cara menjaga stok manajemennya harus bagus, dan stoknya pas.
“Kalau itu terjadi, maka beras muter terus di gudang, sehingga yang keluar meski untuk rakyat miskin kualitasnya masih bagus,” jelasnya.* Zulkarnain