Hidayatullah.com– Besarnya dampak gempa bumi beruntun menghantam Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sekitarnya, memicu ramainya desakan dari berbagai pihak agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan gempa NTB sebagai bencana nasional.
Menyusul desakan tersebut, Jokowi mengakui telah menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) tentang Penanganan Bencana di Provinsi NTB.
Baca: Gempa NTB Belum Dijadikan Bencana Nasional: 436 Orang Meninggal, Kerugian > Rp 5 Triliun
Jokowi mengakui itu seusai bersilaturahim dan menyerahkan hewan kurban di Kantor Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/08/2018).
“Inpres sudah, sudah (ditandatangani). Yang paling penting adalah penanganannya secara nasional, telah kita kerjakan bersama provinsi dan kabupaten,” akunya kutip laman resmi kepresidenan.
Baca: “Sejak Gempa Pertama Kami Belum Dapat Bantuan Pemerintah”
Dengan adanya Inpres ini, Presiden mengatakan, kementerian dan lembaga memiliki payung untuk pelaksanaan di lapangan.
Ia juga mengaku pemerintah terus mengupayakan penanganan maksimal bagi para korban gempa yang terjadi di Lombok. Katanya saat ini pemerintah pusat memfokuskan upayanya pada penyampaian bantuan bagi para korban yang mengalami kerusakan tempat tinggal setelah gempa terjadi.
Baca: Jokowi: Penetapan Gempa NTB Bencana Nasional Bukan Yang paling Penting
“Kita masih pada tahapan-tahapan terutama yang berkaitan dengan penyampaian untuk bantuan yang rusak berat, sedang, dan ringan. Masih pada proses administrasi secara besar-besaran, ini menyangkut prosedur,” katanya.
Sementara itu diberitakan hidayatullah.com sebelumnya, masih ada titik dampak gempa bumi NTB yang belum tersentuh bantuan langsung pemerintah, sebagaimana pengakuan masyarakat korban gempa.
Baca: Masjid Ambruk Kena Gempa Belum Dapat Kejelasan Pembangunan Ulang
Masni (29), warga korban tempa yang tinggal di Dusun Lempenge, Desa Rempek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, NTB, mengatakan, bantuan langsung dari Pemerintah belum sampai di Dusun Lempenge sekitar Masjid Muhajirin yang ambruk total.
“Baru dari relawan saja ini bantuannya, saya tidak membayangkan kalau tidak ada relawan,” ungkap Masni, Kamis (23/08/2018).*
Baca: DPD: Jika Gempa Lombok Jadi Bencana Nasional, NTB akan Cepat Pulih