Hidayatullah.com–Seorang politisi Swedia keturunan Turki diusir dari partainya beberapa minggu sebelum pemilihan lokal dan umum di Swedia, tulis Anadolu.
Mikail Yuksel dipecat dari Partai Tengah Swedia menjelang pemilu yang dijadwalkan pada 9 September 2018.
“Saya diusir karena tidak berbicara mengenai Turki dan dengan dalih bahwa ayah saya adalah mantan walikota Kulu, provinsi Konya, Turki, dari Partai Gerakan Nasionalis (MHP),” Mikail Yuksel, calon legislatif, mengatakan kepada Anadolu Agency.
“Sebuah kotak telah disediakan di distrik Kulu Konya untuk pemilu Swedia mendatang. Saya melakukan kampanye saya di Kulu karena ada banyak orang Swedia dari Kulu yang sedang cuti, “kata Yuksel.
Baca: Swedia, Finlandia dan AS Sepakat Pererat Kerja Sama Pertahanan
“Sayangnya, kampanye terganggu oleh kelompok teror PKK dan beberapa kelompok lobi melawan Turki,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia disalahkan karena menjadi “trompet” Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Yuksel mengatakan partainya tidak mendukungnya meski mengetahui bahwa klaim itu tidak benar.
Dia mengatakan bahwa dia selalu dipaksa untuk mengomentari kebijakan Turki meskipun dia tidak tertarik pada kebijakan Turki.
“Mereka membuat tuduhan tak berdasar terhadap saya,” kata Yuksel.
Dia juga mengatakan bahwa dia tidak menyembunyikan masa lalunya dan telah memberi tahu masa lalu politik ayahnya kepada partainya.
“Partai saya mengatakan tidak ada masalah dan saya akan tetap menjadi kandidat,” kata Yuksel.
“Tapi sayangnya, mereka tidak menepati janji,” katanya, menambahkan bahwa dia memiliki dokumen yang membuktikan bahwa dia telah berbagi informasi dengan partainya.
Menyatakan bahwa proses pencalonan masih berlangsung, dia mengingatkan bahwa orang-orang akan tetap memilih dia kecuali dia mengundurkan diri.
Yuksel mengatakan bahwa dia sedang menunggu dukungan warga Muslim dan keturunan Turki di Kota Gothenburg, dan dia akan mendirikan partai baru jika dia terpilih.*