Hidayatullah.com- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Syeikh Osamah Muhammad Al-Suaibi yang dianggap telah melakukan pelanggaran keras diplomatik, yakni katanya mencampuri urusan politik suatu negara di luar kewenangannya.
“Hal ini jelas mengganggu hubungan diplomatik RI-Arab Saudi, atas dasar ini kami menyampaikan protes keras,” ujar Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam pernyataannya kepada pers yang diterima hidayatullah.com, Senin (03/12/2018).
Menurut PBNU, Osamah telah dengan sengaja menyebarkan fitnah dengan menuduh bahwa aksi pembakaran bendera (di Garut, red) dilakukan oleh organisasi yang dimaksud dengan mengatakan jamaah almunharifah (organisasi yang sesat atau menyimpang).
“Padahal terkait hal ini, GP Ansor sudah memberikan sanksi kepada oknum yang melakukan pembakaran dan tindakan tersebut keluar dari SOP GP Ansor, bahkan kami keluarga NU menyesalkan kejadian tersebut,” terangnya.
Baca: Reuni yang Bikin Meriang
PBNU pun berharap agar pemerintah RI mengambil sikap dengan memulangkan Dubes Osamah dari Indonesia.
“Mendesak kepada pemerintah RI untuk menyampaikan nota kepada pemerintah Saudi agar memulangkan Saudara Osamah sebagai bagian dari sanksi atas tindakannya yang gegabah dengan mencampuri urusan urusan politik negara Indonesia,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Osamah melalui akunnya twitter @Os_alshuibi menulis imbauan kepada warga negaranya aga tidak mendekati lokasi Reuni Aksi 212 di Monas.
Osamah bahkan menyebut acara tersebut sebagai reaksi atas pembakaran bendera tauhid.
Rupanya, cuitan ini dipermasalahkan PBNU, sebab dalam tangkapan layar atau capture yang dilampirkan dalam keterangan pers Gerakan Pemuda Ansor, Osamah menulis ‘pembakaran bendera tauhid oleh ‘kelompok sesat’.
Berikut cuitan Osamah lengkap versi GP Ansor yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
“Berkumpulnya jutaan manusia dalam rangka persatuan Islam
Sebagai reaksi atas pembakaran bendera atau panji tauhid dari kelompok yang sesat sebulan lalu
Dihadiri oleh Gubernur Jakarta Anies Baswedan, calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon
Untuk tidak mendekati keramaian dan kemacetan yang berada di wilayah Monas tersebut.”
Namun penelusuran CNN Indonesia, cuitan yang disalin GP Ansor itu memiliki perbedaan dengan cuitan Osamah saat ditelusuri pada akunnya @Os_alshuibi. Perbedaan itu terdapat pada sisi kalimat yang dipersoalkan GP Ansor. Dalam cuitannya, Osamah tidak menulis ‘sebagai reaksi atas pembakaran bendera tauhid’.

Berikut cuitan Osamah yang sudah diterjemahkan
“Berkumpulnya jutaan manusia dalam rangka persatuan Islam
Rakyat berkerja sama dalam rangka menjaga keamanan nasional
Dihadiri oleh Gubernur Jakarta Anies Baswedan, calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon
Diimbau kepada warga negara Saudi untuk tidak mendekati keramaian dan kemacetan yang berada di wilayah Monas tersebut, “ kutip CNN Indonesia.*