Hidayatullah.com—Pasca berakhirnya perang dingin rupanya membawa dampak hubungan antara Indonesia dan Rusia. Perubahan yang baik adalah hubungan dalam bidang agama Islam.
Tahun 2010 ini, dinilai pemerintah Indonesia sebagai tahun terkhusus dengan beberapa kerjasama dan program yang telah dilakukan secara bersama-sama antara Kemenag (mewakili pemerintah) dan KBRI serta pimpinan organisasi dan masyarakat Muslim di Rusia.
Kerjasama tersebut diungkapkan oleh Sekjen Kementerian Agama RI, Bahrul Hayat PhD bersama Duta Besar Indonesia untuk Rusia Hamid Awaludin di Kantor Kemnag, Jakarta, Rabu (22/12).
Menurut Bahrul, kerjasama komunitas Islam Rusia dengan komunitas Muslim Indonesia semakin baik dan positif, meliputi berbagai bidang antara lain pendidikan, pelatihan bank syariah, perhajian, wisata religi, busana muslim dan labelisasi makanan halal.
\”Kerjasama dalam bidang pendidikan khususnya pendidikan agama juga meningkat,\” kata Sekjen Kementerian Agama, Bahrul Hayat Ph.D dalam jumpa pers bersama Duta Besar RI di Rusia, Hamid Awaludin di Jakarta, Rabu (22/12).
Menurut Bahrul, tahun 2010 terdapat 10 mahasiswa Rusia yang belajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur melalui program beasiswa.
\”Pada tahun 2011 akan ditingkatkan menjadi 25 mahasiswa untuk belajar S1 dan S2 di berbagai universitas Islam di tanah air. Begitu pula pihak Indonesia mengirimkan mahasiswa untuk studi di Rusia,\” jelasnya.
Disamping itu lanjut Sekjen, terdapat program menarik yang lain, yaitu program wisata religi. Yaitu rekreasi agama bagi kelompok wisatawan Rusia yang akan dilakukan untuk pertama kalinya. Uniknya, inisiasi ini muncul dari kalngan Muslim di Kazan-Rusia yang menunjukkan betapa sejarah Islam di Indonesia memperoleh perhatian tersendiri di mata dunia.
Jumlah Muslim Rusia kini telah berjumlah menjadi 24 juta jiwa atau 19 persen dari penduduk Rusia sebanyak 148 juta jiwa. Di Rusia, kini semakin berkembang pesat dakwah. Di mana-mana tumbuh masjid. Dalam 15 tahun terakhir di Rusia 8.700 masjid baru dibangun, serta terdapat 90 perguruan tinggi Islam dan 300 madrasah,\” ujar Hamid Awaludin.
Sebelum ini, Dewan Mufti Rusia juga telah beberapa kali datang ke Indonesia untuk belajar manajemen haji, manajemen bank muamalat dan manajemen pengumpulan zakat fitrah. [bip/mc/cha/hidayatullah.com]