Hidayatullah.com– Ribuan teror berupa pesan-pesan singkat (SMS) membombardir Maimon Herawati, ibu rumah tangga yang mengajak berbagai kalangan memprotes iklan amoral.
Maimon yang juga seorang dosen baru-baru ini membuat petisi stop iklan “Shopee Blackpink”. Teror-teror menghujaninya usai melayangkan petisi tersebut kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan pihak Shopee.
“Puluhan lelaki tak jelas kontak dengan pesan yang mesum,” ungkapnya kepada hidayatullah.com Jakarta semalam, Rabu (12/12/2018).
Misalnya, “Hai cantik, aku ambil nomor kamu dari kontak pencarian jodoh, siapa tahu kita jodoh,” adalah pesan singkat kepadanya yang disebut Maimon “ini yang ‘sopan’.”
Baca: Maimon Akui Diteror Pasca Buat Petisi Hentikan Iklan Shopee Blackpink
Maimon mengungkapkan, teror-teror tersebut sudah dialaminya beberapa saat setelah membuat petisi di laman Change.org tersebut dengan total jumlah sekitar seribu kali teror.
“Sejak Sabtu (08/12/2018) sudah ada. Ribuan kali ya, jika dijumlahkan semua,” ungkapnya.
Petisi itu diketahui dibuat pada hari Jumat (07/12/2018) pekan kemarin.
Maimon mengaku, bentuk teror lain terhadapnya adalah kontak/identitas terkait dirinya dimasukkan ke “info lelaki cari janda” di internet entah oleh siapa.
“Juga Kpoers yang memaki via WA atau video call,” imbuhnya mencontohkan bentuk teror lainnya.
Baca: KPI Minta Stasiun TV Hentikan Iklan “Sophee Blackpink”
Maimon melayangkan petisi tersebut karena menilai iklan “Shopee Blackpink” amoral dan tak pantas.
“Sekelompok perempuan dengan baju pas-pasan. Nilai bawah sadar seperti apa yang hendak ditanamkan pada anak-anak dengan iklan yang seronok dan mengumbar aurat ini? Baju yang dikenakan bahkan tidak menutupi paha. Gerakan dan ekspresi pun provokatif. Sungguh jauh dari cerminan nilai Pancasila yang beradab.
Iklan Shopee yang menggunakan grup Korea Selatan, Blackpink ini, sering diputar pada program anak-anak. Satu film anak-anak bahkan memuat iklan ini setiap beberapa menit seperti Film Tayo di RTV, Jumat (07/12/2018).
Baca: “Apa Pantas Anak-anak Melihat Rok Mini dan Goyangan Itu…”
Apa pesan yang hendak dijajalkan pada jiwa-jiwa yang masih putih itu? Bahwa mengangkat baju tinggi-tinggi dengan lirikan menggoda akan membawa mereka mendunia? Bahwa objektifikasi tubuh perempuan sah saja?” tulis Maimon dalam petisi tersebut yang hingga Kamis (13/12/2018) pukul 10.44 WIB sudah didukung oleh 120.792 tanda tangan.*