Hidayatullah.com– Belum selesai polemik pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara soal gaji aparatur sipil negera (ASN) yang memilih paslon capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, muncul lagi polemik dari pernyataan pejabat negara lainnya.
Adalah Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang meminta masyarakat untuk tidak menggunakan jalan tol jika tidak mendukung pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada pemilihan presiden 2019.
Buntut pernyataan tersebut, masyarakat bereaksi. Ada yang mengkritik, ada pula yang menyindir dan mencandainya.
Pantauan hidayatullah.com, Ahad (03/02/2019), tanda pagar (tagar/hashtag) #JanganPakaiTOL jadi tema paling tren dibicarakan di Indonesia (trending topic) oleh pengguna media sosial Twitter.
“Kata Walikota Semarang jika tidak dukung 01 maka #JanganPakaiTOL. Ini pernyataan terdungu hari kemarin. Tentu akan diikuti kedunguan-kedunguan berikutnya. Dari pada baper #MakanTuhJalanTol,” sindir salah seorang aktivis lewat akunnya, Tuan di Negeri Sendiri @Asih_Subagyo, Ahad (03/02/2019).
Sedangkan Johan Khan @CepJohan menilai, pernyataan Wali Kota Semarang tersebut bagian dari kepanikan dan blunder pendukung Jokowi yang bisa membuat elektabilitas petahana terus anjlok.
“Panik terus, blunder terus, elektabilitas melorot terus ? #JanganPakaiTOL #MakanTuhJalanTol,” kicaunya.
“Walikota kelas Amateur begini #JanganPakaiTOL,” kicau @HyJekkk.
“Baiklah. Kita #JanganPakaiTOL dan @hendrarprihadi jangan pake kantor walikota,” kicau @ReductiveL menandai akun Hendrar Prihadi.
Menurut warganet lainnya, penggunaan tol tak perlu dilarang karena supir truk sudah tidak mau lewat jalan tol akibat tarif yang katanya mahal.
“Walikota Semarang melarang pakai tol kl tdk pilih mukidi, gak usah dilarang2 pak, nih supir truk udh ogah pakel tol tanpa dilarang jg. Muahhhalll katanya bos #JanganPakaiTOL,” kicau @yarham02.
Hanum Salsabiela Rais @hanumrais menulis:
“Pemimpin #JanganpakaiTOL mgkn memberi kode pd penguasa, bahwa ia sedang dibidik hukum. Termasuk kemarin #YangGajiKamuSiapa atau #RomMakelarDoa So, ke depan akan makin banyak statement spt ini. Bersabarlah krn hukum akan terus tumpul ke atas atau ke kroni2nya hingga 17 April.”
Komentar warganet juga lucu-lucu tapi tetap kritis.
“Jangan sampai terjadi kalau enggak milih junjungannya silahkan hengkang dari Indonesia ?? #JanganPakaiTOL,” kicau @AddalAndivi.
“Pak walikota semarang, kalo nanti pak @jokowi gagal dua periode, mohon jalan tol nya di bungkus ya atau nggak di gulung saja. #JanganPakaiTOL #MakanTuhJalanTol,” tulis Gali Rakasiwi @Galirakasiwi94.
“Saya naik kereta aja, Pak. Udah ada sejak zaman dulu. Yang nggak dukung Belanda aja masih boleh naik sepur, walaupun itu cuma kelas kambing. ?? #JanganPakaiTol,” tulis politisi PAN Faldo Maldini lewat akun terverifikasinya, @FaldoMaldini.
Ada juga yang mendukung pernyataan Wali Kota Semarang tersebut. Misalnya, akun @hariadhi yang menulis: “Buat yang teriak2 di tagar #JanganPakaiTol #MakanTuhJalantol, ingat, ribuan kilometer Jalan Nasional dan ratusan ribu km jalan desa juga dibangun Jokowi. Ga usah dipake ya kalau kalian gengsi… Lewat pematang sawah aja udah..”
Pantauan media ini hingga sekitar 12.02 WIB, tagar #JanganPakaiTOL masih jadi trending topic, termasuk tagar #MakanTuhJalanTol yang kini menduduki peringkat satu trending topic.
Sebelumnya diwartakan, Hadi menyampaikan pernyataan kontroversial itu saat menghadiri silaturahim Jokowi dengan paguyuban pengusaha Jawa Tengah di Semarang Town Square, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (02/02/2019).
Hendrar hadir sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI-P Kota Semarang. Sebelum kehadiran Jokowi, ia naik ke atas panggung dan menyapa para pengusaha yang hadir. “Di sini ada yang pernah lewat tol?” tanya dia.
Ia lalu bertanya mengenai berapa lama jarak tempuh dari Semarang ke Jakarta. Sebagian pengusaha yang hadir menjawab 5 jam.
Lalu, ia juga bertanya mengenai jarak tempuh Semarang ke Surabaya jika lewat tol. Sejumlah pengusaha yang hadir menjawab 3 jam.
Ia pun menegaskan bahwa keberadaan jalan tol sebagai sarana memudahkan transportasi ini disebabkan karena kerja keras Jokowi selama empat tahun terakhir.
Oleh karena itu, menurut dia, masyarakat yang tidak mendukung Jokowi tidak boleh memakai tol yang telah dibangun pemerintah.
“Disampaikan ke saudaranya di luar sana. Kalau tidak mau dukung Jokowi, jangan pakai jalan tol,” kata Hendrar disambut riuh hadirin kutip Kompas.com, Sabtu (02/02/2019).*