Hidayatullah.com– Lembaga pendidikan At-Taqwa College Depok menggelar Kuliah Internasional dan Peluncuran Buku “Budaya Ilmu” karya Prof Wan Mohd Nor Wan Daud di Pesona Square Depok, Jawa Barat, Sabtu (31/08/2019) malam.
Acara ini digelar sekaligus sebagai persembahan ilmiah menyambut Tahun Baru Islam 1441 Hijriyah
Cendekiawan Muslim Adian Husaini mengenalkan bahwa buku karya Prof Dr Wan Mohd Nor Wan Daud yang berjudul “Budaya Ilmu” sebagai karya yang sangat penting.
“Buku ini sangat penting, karena launching-nya (kala itu di Malaysia) sangat luar biasa. Meskipun buku ini sudah beliau tulis lama sekali, tapi buku ini terus diperbaharui dan diperbincangkan di berbagai lembaga,” tuturnya kala membuka Kuliah Internasional dan Peluncuran Buku “Budaya Ilmu” itu.
Menjelaskan lebih lanjut betapa pentingnya budaya ilmu bagi umat Islam Adian menambahkan pengalaman berharganya kala kali pertama berjumpa dengan Prof Wan Mohd Nor Wan Daud.
“Nasihat Prof Wan pertama ke saya, yang saya ingat adalah ‘saudara harus kurangi aktivisme dan tingkatkan intelektualisme.’ Itu yang saya catat betul dan coba saya terapkan,” imbuhnya.
Baca: Prof Wan Mohd Nor Wan Daud: “Islamisasi Ilmu Tidak Berarti Anti Barat”
Sisi yang sangat menarik dari Prof Wan Mohd Nor Wan Daud menurut Adian adalah kegigihannya di dalam memberikan kuliah dan pengajaran.
“Alhamdulillah, meskipun beliau usia 64 tahun, beliau tetap menulis, mengajar. Dan, yang selalu menginspirasi kami, dia memberi ide-ide kepada kami yang selalu baru. Ada saja buku-buku baru yang beliau baca,” ungkapnya.
Sementara itu, Prof Wan Mohd Nor Wan Daud dalam penjelasan pendahuluan mengatakan bahwa budaya ilmu merupakan asas bangkit sekaligus keruntuhan suatu bangsa.
“Untuk menulis buku ini saya harus melihat sejarah Islam dan beberapa sejarah bangsa-bangsa yang lain untuk mencari titik pertemuan apakah benar problem kebangkitan dan problem kejatuhan bangsa-bangsa itu terkait dengan ilmu pengetahuan.
Maka dalam kajian saya, saya tidak ada syak langsung, tidak ada ragu-ragu langsung, bahwa problem yang muncul itu adalah problem ilmu pengetahuan, berikut pandangan alam, pandangan dunia, worldview bangsa-bangsa itu sendiri,” urainya.*