Hidayatullah.com– Muhammadiyah sebagai salah satu gerakan Islam sekaligus kekuatan nasional sejak awal berdirinya pada tahun 1912 hingga kini telah berusia 107 tahun. Di usianya yang telah melampaui satu abad itu, Muhammadiyah didorong untuk terus istiqamah dalam mencerdaskan bangsa.
“Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” merupakan tema yang diusung pada Milad ke-107 Muhammadiyah.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X mengingatkan warga Muhammadiyah untuk terus merealisasikan tema tersebut.
Sri Sultan HB X berharap, tema besar ini menjadi kekuatan moral Muhammadiyah dalam memberikan nilai tambah dan akselerasi tercapainya gerak melintas zaman dalam dakwahnya yang berperadaban utama.
“Harapan ini sejalan dengan pesan Kiai Haji Ahmad Dahlan yang menanamkan nilai dasar Muhammadiyah sebagai gerakan reformis dengan ungkapan yang penuh kesahajaan yang tulus jadilah santri yang (ber)kemajuan,” ujar Sri Sultan saat memberi sambutan dalam Milad ke-107 Muhammadiyah di Bantul, Yogyakarta, Senin (18/11/2019) kutip website resmi persyarikatan, Selasa (19/11/2019).
Baca: Muhammadiyah: Kurangi Pembicaraan Radikalisme, Sudah Kelebihan Dosis
Menurut Sri Sultan, kata-kata mutiara KH Ahmad Dahlan tersebut seakan mengingatkan setiap warga persyarikatan itu agar melanjutkan dan menuntaskan gerakan pembaharuan.
Pesan tersebut tidak hanya terbatas bagi warga Muhammadiyah saja, namun kini bahkan menjadi tuntutan seluruh bangsa.
Sebab, pesan tersebut dirasa masih relevan untuk diangkat kembali saat Muhammadiyah memperluas perannya dalam gerakan kebangsaan keumatan dan kemanusiaan yang membawakan misi universal amar ma’ruf nahi munkar dan rahmatan lil ‘alamin.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Haedar Nashir mengatakan, peran Muhammadiyah dalam bidang pendidikan, selain kesehatan, sosial, dan pemberdayaan masyarakat berlangsung meluas dan menjadi kekuatan strategis bangsa.
Namun, lanjutnya, kehadiran Muhammadiyah kadang tidak populer dan menggema karena etos gerakannya “sedikit bicara, banyak bekerja”.
“Pengorbanan, kerja keras, dan kiprah nyata Muhammadiyah sangatlah besar dalam mencerdaskan dan memajukan bangsa di seluruh persada negeri hingga ke daerah terdepan, terjauh, dan tertinggal sehingga betul-betul berskala nasional secara luas,” ujarnya (18/11/2019) lewat akun resminya di Instagram pantauan hidayatullah.com pada Selasa (19/11/2019) pagi.
Menurut Haedar, Muhammadiyah menjadi kekuatan strategis bagi masa depan Indonesia. Ketika Indonesia harus memfokuskan diri pada pembangunan sumberdaya manusia guna memasuki era revolusi industri 4.0 yang penuh tantangan dan kompetisi, maka keberadaan dan peran Muhammadiyah dengan lembaga pendidikannya yang besar dan berkualitas sangatlah niscaya dan menentukan.
“Kehadiran Muhammadiyah bukan karena jumlah massa tetapi karena kualitas dan modal strategis untuk kemajuan bangsa di tengah persaingan yang semakin kompetitif,” ujarnya.
Menurutnya, Muhammadiyah baik dalam pemikiran maupun dalam dunia nyata telah membuktikan dan terus bergerak secara luas dalam usaha “mencerdaskan kehidupan bangsa” hingga usia ke-107 tahun yang sangat diperlukan bagi kepentingan masa depan menuju Indonesia Berkemajuan.
Senin kemarin, Muhammadiyah menggelar resepsi Milad yang ke 107 tahun di sportorium kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang dihadiri ribuan jamaah.*