Hidayatullah.com—Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menilai perdebatan istilah tentang The New Normal tak perlu diperpanjang. Saat ini yang terpenting, menurutnya, bagaimana kita mampu memberikan solusi terhadap berbagai macam persoalan yang ada.
“Bagaimana mereka yang kehilangan pekerjaan itu harus kita upayakan bisa kembali bekerja. Bagaimana anak-anak yang lama tidak bisa belajar di sekolah sebagaimana mestinya, itu harus bisa tetap belajar dengan sebaik-baiknya. Bagaimana mereka yang yatim karena kehilangan ayah ibunya harus kita beri pengasuhan sebaik-baiknya. Inilah cara yang biasa dipakai Muhammadiyah,” bebernya.
Karena itu, Abdul Mu’ti menegaskan, bagaimana kita bisa mengisi The New Normal dengan berbuat sesuatu yang mampu menjadi solusi, itu jauh lebih penting bagi seluruh umat beragama. Jadi, kita tak sekadar menjadi institusi yang melakukan doa bersama ataupun mengeluarkan fatwa, tapi katanya, juga menjadi institusi yang bisa melakukan langkah langkah nyata.
“Sehingga New Reality ini kita jawab dengan Real Action (aksi nyata),” tegasnya dalam konferensi televideo bertajuk ‘Tata Hidup Baru (The New Normal Life) Perspektif Agama-agama’, Senin (8/6/2020) kemarin.
Abdul Mu’ti juga mengapresiasi atas langkah-langkah yang telah dilakukan oleh berbagai lembaga. Pada dasarnya umat beragama itu memiliki kitab suci yang berbeda, tapi mengajarkan ajaran yang muaranya sama, yaitu pentingnya memuliakan manusia serta melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan.
“Ritual kita berbeda, tapi santunan kita ternyata menjadi pemersatu di antara perbedaan yang ada,” pungkasnya.*