Hidayatullah.com- Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, tidak pernah menyangka kejadian yang dialami Demokrat. Sebab, mantan Presiden ke-6 itu mengatakan dirinya ketika menjadi Presiden selama 10 tahun, tidak pernah mengganggu hingga merusak partai lain.
“Hari ini kami berkabung. Partai Demokrat berkabung. Sebenarnya bangsa Indonesia juga berkabung. Berkabung karena akal sehat telah mati. Sementara keadilan supremasi hukum dan demokrasi sedang diuji,” kata SBY dalam konferensi pers di kediamannya, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat malam (05/03/2021).
“Saya benar-benar tidak menyangka, karena sewaktu selama 10 tahun saya memimpin Indonesia dulu, baik pribadi maupun Partai Demokrat yang saya bina tidak pernah mengganggu dan merusak partai lain seperti yang kami alami saat ini,” lanjutnya.
SBY cukup kaget atas apa yang menimpa partai yang mengantarkannya menjadi presiden selama dua periode. “Tak pernah terlintas dalam pikiran saya, bahwa Demokrat akan dibeginikan,” ujarnya.
Baca: KLB PD Seolah Mengulang Sejarah KLB PDI Medan, 1996: Noda Hitam Demokrasi
Alasan Indonesia berkabung, kata SBY, karena Moeldoko yang merupakan pejabat tinggi negara di lingkungan Istana, turut bersekongkol dengan sejumlah kader yang sudah dipecat DPP Demokrat.
“KLB tersebut telah menobatkan KSP Moeldoko seorang pejabat pemerintahan aktif berada di lingkar dalam lembaga kepresidenan bukan kader Partai Demokrat alias pihak eksternal partai menjadi Ketum Partai Demokrat,” jelasnya.
Sebelumnya diketahui, Kongres Luar Biasa (KLB) mengatasnamakan Partai Demokrat telah menetapkan Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai ketua umum digelar di The Hill Hotel and Resort, Deli Serdang, Sibolangit, Sumatera Utara, Jumat (05/03/2021) siang.* Azim Arrasyid