Hidayatullah.com — Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan Idul Adha tahun 2021 akan terjadi penurunan pemotongan hewan qurban sebesar 10% persen.
Direktur Kesehatan Hewan Kementan Nuryani Zainuddin menuturkan, tahun 2020 lalu total pemotongan hewan qurban mencapai 1,68 juta ekor. Tahun ini, diperkirakan pemotongan hewan kurban sekitar 1,5 juta yang mencakup sapi, kerbau, kambing dan domba.
“Memang diprediksi bahwa pada tahun 2021 ini akan mengalami penurunan sekitar 10%, karena melihat kondisi dengan pandemi Covid-19, sehingga ada kemungkinan terjadi penurunan pemotongan jadi hewan qurban,” kata Nuryani di YouTube FMB9_ID, dan dikutip Hidayatullah.com, Selasa (13/07/2021).
Nuryani membeberkan kendala yang ditemui dalam ketersediaan hewan kurban tahun ini ialah proses transportasi atau pengiriman hewab kurban, karena terdapat pembatasan-pembatasan yang berlaku.
“Kemudian juga sumber alternatif juga. Memang Australia ini juga sudah membuka pasar untuk negara lain sehingga istilahnya kita berbagilah dengan lainnya,” imbuhnya.
Adapun untuk ketersediaan hewan kurban tahun ini, berdasarkan data yang dihimpun Kementan, total tersedia 1.767.522 ekor hewan kurban yang terdiri dari sapi, kerbau, kambing dan domba.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Nanang Purus Subendro menyampaikan penurunan permintaan hewan qurban sudah diprediksi para peternak. Sampai H-8 Idul Adha saja permintaan masih di bawah 50% dari yang disiapkan di lapak-lapak.
“Ya memang dari awal para peternak sudah memprediksi bahwa akan terjadi penurunan. Kalau tadi [proyeksi] Kementan mungkin hanya sekitar 10%, tapi kalau realita di lapangan sepertinya bisa lebih dari 10%,” jelasnya.
Meski para pedagang sudah mengantisipasi dengan menurunkan jumlah stok hewan qurban yang ada di lapaknya, tetapi Nanang mengungkapkan, faktanya dari stok tersebut belum semuanya terserap.*