Hidayatullah.com — Ikatan Guru ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Bali mengadakan acara seminar pendidikan bertema “Mindfullness Teacher” pada Jum’at (5/11/2021).
Acara tersebut dalam rangka Milad IGBA ke-24. Selain itu, menyiapkan pembelajaran tatap muka dan memberikan pembekalan kepada para guru di lingkungan IGABA Bali.
Seminar ini menghadirkan dua pembicara dari Jakarta, yaitu DR Dien Nurmarina Malik Fadjar dari PP ‘Aisyiyah Majelis Dikdasmen dan Ida S Widayanti, M.Pd.I, praktisi PAUD.
Acara yang bertempat di Wistara Family Cafe Jl. Mahendradatta Selatan No.9, Kota Denpasar ini dihadiri oleh Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Bali, Hj. Djuana, Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Denpasar, Siti Khotijah, S.Pd, M.Pd, Ketua IGABA Bali, Erna Yani, M.Pd.i dan juga 70 orang guru dengan mengikuti prosedur kesehatan. Selain itu, juga dihadiri secara online oleh sekitar 130 orang IGABA dari berbagai daerah di Bali.
Dalam sambutannya, Ketua Majelis Dikdasmen (Pendidikan Dasar Menengah) Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Bali, Hj. Djuwana menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini. “Alhamdulillah, dengan izin Allah seminar ini bisa berlangsung. Acara ini sudah direncanakan sejak dua tahun lalu, namun karena terjadi vandemi Covid-19, maka tertunda,” ujarnya.
Sementara itu, narasumber Dien menyampaikan materi pentingnya kesadaran guru untuk mewujudkan lingkungan belajar berkualitas di PAUD.
Menurutnya, lingkungan belajar berkualitas di PAUD sangat ditentukan oleh kualitas kompetensi pada guru itu sendiri.
“Peran guru sangat penting, guru harus terus belajar meningkatkan kompetensi diri, utamanya sikap dan pola berpikirnya individu guru,” paparnya.
Selain itu, “Guru perlu sadar dan memahami perlunya menjadi guru yang mindfullness dalam mendidik,” imbuhnya.
Sementara pembicara lainnya, Ida menjelaskan tentang arti mindfullness. Menurutnya, mindfullness adalah kesadaran untuk memusatkan perhatian sepenuhnya pada apa yang dilakukan saat ini. “Guru yang mindfullness adalah guru yang pada saat mengajar pikiran dan perasaannya benar-benar hadir dan memusatkan perhatiannya pada murid-muridnya dan pada proses pembelajaran yang sedang berlangsung,” ungkapnya.
Kandidat doktor pendidikan berbasis al-Qur’an ini memberikan teknik dan tips untuk bisa mindfullness dalam berbagai keadaan dan situasi.
Diantaranya, kata Ida, ketika bangun tidur lakukanlah afirmasi, misalnya mengajak seluruh anggota tubuh untuk bekerjasama melakukan hal-hal positif. Seperti dengan melakukan gerakan-gerakan tertentu. “Hari ini saya memilih dan memutuskan untuk memikirkan hal yang positif, melihat hal yang positif, mendengar hal yang positif, mengucapkan hal yang positif, dan merasakan hal yang positif. Wahai diri, kita bekerjasama ya atas izin Allah,” ujar Ida memberi contoh.
Selain itu, pegiat parenting dan praktisi pendidikan ini juga mengatakan bahwa mindfullness ini penting disaat kondisi vandemi. “Sebab, banyak orang yang merasakan ketakutan dan kecemasan menghadapi masa depannya.” *