Hidayatullah.com–Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Moeldoko menunjuk Brigjen Andika Perkasa sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).
Penunjukan Andika yang merupakan menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono itu ternyata atas permintaan presiden terpilih, Joko Widodo.
“Ya memang kami kan konsultasi kepada Pak Jokowi soal Komandan Paspampres. Nah, beliau langsung menunjuk nama Pak Andika,” kata Moeldoko di Istana Negara, Rabu (15/10/2014) dikutip Kompas.com.
AM Hendropriyono dikenal sebagai orang dekat Megawati Soekarno dan tim sukses Jokowi dalam pilpres.
Posisi Danpaspampres sebelumnya diisi oleh Mayjen Doni Munardo yang dipromosikan sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Sementara Andika, sebelum menjadi Danpaspamres, bertugas sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat.
Moeldoko mengatakan, serah terima jabatan akan dilakukan pada 23 Oktober mendatang. Sebelumnya, Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono juga ditunjuk menjadi salah satu penasihat di dalam tim transisi Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla. [ Jokowi Angkat Mantan Kepala BIN AM Hendropriyono Penasehat Bidang Intelijen]
“Karena saat kritis pergantian ini, nanti kalau diganti sekarang, pemahaman terhadap tugas kan masih belum matang ya, nah biar Pak Doni dulu,” katanya.
Andika Perkasa adalah lulusan Akmil 1987. Sejak lulus dari Akmil, Andika lebih banyak ditugaskan di jajaran Kopassus. Dia juga pernah bertugas di Kodiklat TNI AD dan Sekretaris Pribadi Kasum TNI.
Mantan lulusan Universitas Harvard itu pernah bertugas sebagai Komandan Rindam Jaya hingga Danrem 023/Kawal Samudera, Sibolga, Sumatera Utara. Karier Andika melejit hingga akhirnya menjadi Kadispen TNI AD.
Sementara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melantik 22 orang duta besar baru menjelang lima hari masa tugasnya berakhir, Rabu (15/10/2014). Beberapa di antaranya yang dilantik adalah orang-orang dekat SBY seperti Staf Khusus bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah dan Direktur Eksekutif Partai Demokrat Toto Riyanto.*