Hidayatullah.com– Di antara instrumen penting dalam pergerakan Islam adalah peran aktif pada pemudanya.
Oleh karena itu, anggota DPD RI Dr Aziz Kahar Muzakkar menilai, para pemuda berbagai pergerakan perlu menjalin dialog. Terutama antar gerakan Islam ahlusunnah wal jamaah.
“Yang di luar ahlusunnah wal jamaah seperti Syiah, tidak ada dialog,” ujarnya tegas saat berbicara selaku anggota Dewan Pertimbangan Pimpinan Umum (DPPU) Hidayatullah, pada acara diskusi kader muda se-Jabodetabek di Kalimulya, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Ahad (25/09/2016) lalu.
Menurutnya, para kader pergerakan Islam perlu bertukar pikiran akan visi dan misi masing-masing pergerakan.
Ia mengatakan, dibanding masa Orde Baru, pergerakan Islam saat ini semakin berkembang, ditandai dengan bermunculannya berbagai ormas Islam.
Hal itu, kata dia, menjadi tantangan tersendiri bagi pemuda Islam untuk berperan aktif.
Sementara, Ketua Umum DPP ormas itu, Nashirul Haq, menyampaikan, ada beberapa karakter yang mestinya dimiliki para kader Islam. Di antaranya, kata dia, energik, bergerak cepat, dan idealis.
Beda sama orang tua, kata dia, yang berpikirnya lebih panjang untuk melakukan sesuatu.
Nashirul Haq merasa optimistis, ke depan akan lahir generasi Islam yang berkualitas dari segi spiritualitas, intelektualitas, profesionalitas, dan moralitas.
Secara internal ormas tersebut, Aziz Kahar berpandangan, saat ini adalah masa transisi pengaderan. Sebab para perintis awal dan santri-santri awal lembaga ini masih ada dan sudah pada sepuh.
“Sekarang momentum paling strategis daripada kelanjutan Hidayatullah. Ini sangat penting untuk mereka mentransformasikan nilai. Ketika mereka nanti sudah tidak ada, mudah-mudahan nilai-nilai kekaderan Hidayatullah sudah berpindah (kepada generasi pelanjut),” ujarnya berharap.
Acara diskusi tersebut dirangkai dengan curah gagasan para kader muda. Diikuti sekitar 70 pemuda dari berbagai latar belakang profesi, pendidikan, dan usia. Acara dihadiri ketua umum pemuda ormas tersebut, Naspi Arsyad. Berlangsung sejak pagi hingga waktu Ashar.*