Hidayatullah.com– Ikatan Dokter Indonesia (IDI) datang sebagai tim kesehatan dan mengerahkan 50 dokternya pada Aksi Bela Islam III di Jakarta lantaran panggilan iman dan keadilan. Hal itu diakui dr Emi Rachmawati sebagai pengurus IDI Jakarta Timur.
Menurut dr Emi, kedatangan IDI di Aksi Super Damai 212 itu, selain inisiatif organisasi, juga karena banyak dokter Muslim di IDI yang tak rela agamanya dinistakan.
Massa Terbantu oleh 20 Unit Mobil Pemadam Kebakaran untuk Berwudhu
“Saya enggak rela juga, Mas, agama saya dinista,” kata Emi saat ditemui wartawan saat aksi berlangsung, Jumat (02/12/2016) di kawasan Monas, lansir Islamic News Agency (INA).
Bahkan kata EMI, bukan hanya dokter Muslim yang ada di IDI saja yang merasa terpanggil. Seorang dokter keturunan Thionghoa pun turut berpartisipasi, bahkan menjadi koordinator IDI wilayah Jakarta Barat.
“Justru koordinator dari Jakarta Barat itu China (keturunan Tionghoa. Red),” ungkap Emi.
Selain itu, dia juga mengatakan, Aksi Bela Islam yang telah berlangsung sampai ketiga kalinya tersebut, harusnya bisa menjadi pelajaran bagi siapa saja yang mudah menista kepercayaan orang lain.
Tulus Bantu Peserta Aksi, Prajurit TNI: “Saya Selalu Doakan Umat Islam Menang”
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Dengan adanya kekuatan Islam seperti ini, yang menistakan agama kita (agar) sadarlah,” kata dia.
Aksi Bela Islam III merupakan lanjutan aksi-aksi sebelumnya, dimana publik khususnya umat Islam menuntut agar tersangka penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), segera ditahan.* Nizar Malisy/INA