Hidayatullah.com– Memperingati Milad Masjid Istiqlal ke-39, Sekretaris Departemen Dakwah dan Pengkajian PP Dewan Masjid Indonesia (DMI) Ahmad Yani mengatakan, saat ini Istiqlal sudah semakin terbuka dengan jamaah yang berkunjung.
Namun, di samping itu yang tak kalah penting, menurut Yani, Istiqlal harus bisa menjadi rujukan dan pembina masjid-masjid raya seluruh Indonesia.
Sebagai masjid nasional, terangnya, momentum milad Istiqlal diharapkan bagaimana terbangunnya koordinasi yang baik dengan masjid raya (setingkat provinsi) dan seterusnya ke bawah.
“Kamudian masjid raya membina masjid agung, lalu ke bawah membina besar, sampai masjid jami’. Idealnya, kan, begitu. Sekarang ini belum berjalan,” ujarnya di Jakarta, baru-baru ini.
Upaya itu, kata Yani, juga bisa dikerjasamakan dengan berbagai pihak terkait, semisal DMI. Di antaranya kerja sama yang bisa dilakukan seperti dari sisi manajemen masjid dan sebagainya.
Ia menjelaskan, ada tiga fungsi pokok yang mesti dijalankan oleh masjid, termasuk Istiqlal. Yakni, pertama, Ubudiyah atau peribadatan. Dengan segala program, pelayanan, dan sumber daya manusianya, masjid harus menjadi tempat yang nyaman untuk beribadah.
Kedua, Ijtimaiyah atau sosial kemasyarakatan. Yaitu bagaimana memecahkan masalah-masalah sosial, termasuk juga pemberdayaan ekonomi.
“Terakhir tarbiyah atau pendidikan. Yang paling tidak mencakup keilmuan dan pembentukan karakter. Mendidik jamaah,” pungkas Yani.*