Hidayatullah.com– Perhimpunan Alumni Kolese Kanisius Jakarta (PAKKJ) mengeluarkan pernyataan resmi mengenai komentar yang disampaikan oleh salah satu alumninya dalam Perayaan 90 tahun Kolese Kanisius pada Sabtu (11/11/2017) lalu.
PAKKJ antara lain menyayangkan pernyataan salah satu alumninya tersebut.
“Kami menghargai kebebasan menyatakan pendapat, namun kami menyayangkan bahwa pernyataan tersebut disampaikan dalam momen yang tidak tepat,” ujar Ketua
Umum PAKKJ, Sharief Natanegara, dalam pernyataan resminya di Jakarta, Selasa (14/11/2017).
Dalam pernyataan itu PAKKJ tidak mengungkapkan detail komentar salah satu alumninya tersebut bahkan tak menyebut nama orang dimaksud.
Namun demikian, bisa dipastikan yang dimaksud adalah Ananda Sukarlan, seorang pianis yang juga alumnus Kolese Kanisius.
Baca: WO Saat Pidato Gubernur Anies, Ananda Sukarlan Dinilai Intoleran
Sebelumnya sebagaimana informasi beredar, dalam rangka memperingati 90 tahun berdirinya Kolese Kanisius, sekolah yang konsisten sampai sekarang hanya untuk laki-laki yang bertempat di Menteng Raya, Jakarta ini untuk pertama kalinya memberikan Penghargaan Kanisius ke 5 alumni dari berbagai generasi.
5 alumni ini tersaring dari 95 finalis yang menjadi kandidat. Mereka adalah Ananda Sukarlan (komponis dan pianis), Derianto Kusuma (pendiri Traveloka), Romo Magnis Suseno (tokoh Jesuit), Irwan Ismaun Soenggono (tokoh pembina Pramuka), dan Dr Boenjamin Setiawan (pendiri Kalbe Farma).
Hadir dan memberi pidato pembuka di acara akbar di JIFest yang dihadiri oleh ribuan alumni Kanisius, Sabtu (11/11/2017) ini adalah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Disebutkan, saat Gubernur memberi pidato, Ananda Sukarlan berdiri dari kursi VIP-nya dan walk out menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap pidato Anies.
Aksi ini kemudian diikuti oleh ratusan alumni dan anggota hadirin lainnya. Setelah memberikan pidatonya yang disambut dengan dingin oleh hadirin yang tinggal, Anies Baswedan meninggalkan tempat. Hadirin yang tadinya walk out pun memasuki ruangan kembali.
Saat pemberian penghargaan kepada 5 tokoh ini, Ananda Sukarlan mendapat giliran untuk pidato selama 10 menit. Disebutkan, pada pidato itu setelah ia mengucapkan terima kasih, ia juga mengkritik panitia penyelenggara.
“Anda telah mengundang seseorang dengan nilai-nilai serta integritas yang bertentangan dengan apa yang telah diajarkan kepada kami. Walaupun anda mungkin harus mengundangnya karena jabatannya, tapi next time kita harus melihat juga orangnya.
Ia mendapatkan jabatannya dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Kanisius. Ini saya tidak ngomong politik, ini soal hati nurani dan nilai kemanusiaan,” ujarnya.
Setelah turun dari panggung, Ananda Sukarlan disebut-sebut disalami dan mendapat pujian dari para nominator penerima penghargaan tersebut, antara lain mantan menteri Ir Sarwono Kusumaatmaja dan Pater E Baskoro Poedjinoegroho SJ, Kepala SMA Kanisius.
PAKKJ dalam pernyataannya membantah jika telah terjadi walk out secara beramai-ramai saat Anies berpidato.
Sebelumnya Ananda Sukarlan telah membantah jika ia mengajak peserta acara lainnya untuk ikut walk out.
“Buat kami, segala macam kekerasan itu ga mutu, bro. Aku cuma keluar, dan mungkin yg ikut keluar itu hanya krn kebelet pipis,” ujarnya dalam kicauannya di Twitter, kemarin.*