Hidayatullah.com– Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE), Ahmad Dahlan Mukhaer Pakkanna, menegaskan, pihaknya mengecam keras dan tidak terima atas perlakuan pihak keamanan yang masuk ke lingkungan kampus untuk meminta daftar khatib masjid kampus dan identitas dosen yang mengajar.
Ia menceritakan, belum lama ini tepatnya pada Kamis (05/04/2018) lalu, kampus C STIE Ahmad Dahlan di Karawaci, Tangerang, Banten, didatangi oleh aparat dari Polsek Jati Uwung yang meminta data khatib masjid kampus dan isi ceramahnya selama satu tahun.
“Mereka diterima oleh staf kami, dan staf kami tidak langsung merespons karena terus terang tidak ada surat tugas atau perintah secara tertulis dari Polsek Jati Uwung,” ujarnya dikonfirmasi hidayatullah.com, semalam, Senin (09/04/2018).
“Justru beliau (aparat tersebut) mengeluarkan surat SK jabatan,” lanjutnya.
Baca: Polisi Awasi Masjid dan Kampus, Peneliti: Itu Misi “Membonsai” Perkembangan Islam
Mukhaer bertanya-tanya untuk apa permintaan tersebut. Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah ini menambahkan, pada akhir Maret lalu, kampusnya juga kedatangan tamu dari Danramil setempat yang meminta daftar dosen dan alamat rumahnya.
“Staf kami juga tidak mau ngasih, dan lagi-lagi tidak ada surat tugas,” ungkapnya.
“Kok urusan khatib dan akademik sudah dicampuri oleh aparat TNI dan kepolisian. Ada apa?” terang Mukhaer heran.
Mukhaer mengatakan, peristiwa ini mengingatkannya dengan rezim komunis, militeristik, dan otoritarian yang biasanya menunjukkan intervensi pihak aparat negara.*