Hidayatullah.com– Asupan gizi bayi dan anak di kamp pengungsian korban gempa NTB membutuhkan perhatian lebih. Meskipun dalam kondisi darurat, makanan yang diasup bayi harus higenis dan sesuai dengan keterangan dokter gizi.
Hal itu disampaikan oleh Humairoh Anahdi, koordinator lapangan tim relawan medis gabungan. Menurutnya makanan yang diasup bayi sangat bersangkutan dengan tumbuh kembang bayi dan perkembangan otak.
Baca: Kisah Ibu Selamatkan Bayi Berusia Sehari dari Reruntuhan Gempa
“Masih banyak di kamp pengungsian yang masih memberikan makanan orang dewasa kepada bayi,” terangnya kepada hidayatullah.com, Selasa (14/08/2018).
Menindaklanjuti hal tersebut, relawan medis gabungan Laznas BSM, Baitul Maal Hidayatullah (BMH), dan AQL Peduli mendirikan dapur umum Makanan Pembantu ASI (MPASI) di Dusun Cupek, Sigar Penjalin, Tanjung, Lombok Utara.
Selain itu, tim gabungan juga mendatangkan langsung dokter gizi yang akan mengatur langsung racikan makan bayi.
“Makanan nanti akan kami sebar ke posko-posko pengungsian yang memiliki bayi dan anak. Kami juga akan mengajak para ibu untuk terlibat langsung agar nantinya mereka bisa membuat sendiri,” ujar Edi, dokter gizi dapur tersebut.
Dia juga berharap pemerintah segera memperhatikan asupan gizi balita korban gempa. Dan berharap segera dibangun dapur umum MPASI di titik lain.*/Sirajuddin Muslim
Baca: Layanan Kesehatan Keliling IMS ke Posko-posko Pengungsian