Hidayatullah.com– Suara paslon capres-cawapres 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin sempat menggelembung lebih dari 1.000 suara pada TPS 04, Kelurahan Petak Kaja, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, di website resmi pemilu2019.kpu.go.id.
Warganet mendapati data yang menggelembung tersebut dan mengunggah tangkapan layarnya ke media sosial WhatsApp pada Selasa (23/04/2019) sekitar pukul 11.48 WIB.
Menggelembungnya suara 01 tersebut diketahui setelah membandingkan dengan hasil scan formulir C1 -hasil penghitungan suara- di TPS tersebut, yang dilampirkan pada data Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) di website resmi itu.
Dalam formulir C1 tersebut, terlihat suara yang diperoleh 01 pada TPS 04, Kelurahan Petak Kaja, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, sejumlah 183 suara. Sedangkan paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno 2 suara.
Namun, data yang ditampilkan di website tersebut berbeda dengan data di formulir C1, yaitu Jokowi-Ma’ruf meraih 1833 suara, sedangkan Prabowo-Sandi tetap 2 suara.
Di TPS ini, berdasarkan data di Situng dan data salinan formulir C1 tersebut, terdapat 185 suara sah dan 4 suara tidak sah, total 189 suara.
Baca: Bawaslu Sarankan Masyarakat Awasi Penghitungan Suara Manual
Hidayatullah.com pun melakukan penelusuran ke website tersebut sesuai dengan TPS dan daerah dimaksud pada sekitar pukul 12.20 WIB, ternyata temuan warganet tersebut betul adanya.
Namun kemudian, KPU tampaknya menyadari menggelembungnya suara tersebut. Pasalnya, penelusuran media ini pada Selasa sore sekitar pukul 16.09 WIB, data raihan suara pada TPS tersebut sudah dihapus termasuk scan formulir C1-nya.
“Data belum tersedia,” dan “Belum ada data hasil pindai,” demikian keterangan yang ada. Sesuai keterangannya, data yang tampil adalah update-an pada Selasa (23/04/2019) pukul 15.30.05 WIB.

Baca: KPU Bantah Ada Kecurangan, Akui Kesalahan Data Hasil Pilpres
Hingga berita ini dimuat, media ini dalam proses meminta klarifikasi ke pihak KPU secara khusus lewat layanan call center yang nomornya tertera di website tersebut. Antara lain pesan kami belum direspons via WhatsApp.
Sejauh ini KPU mengakui perbedaan data yang ditampilkan Situng dengan formulir C1, yang marak terjadi di berbagai daerah, karena adanya “human error”.*