Hidayatullah.com– Hari ini, Senin (21/10/2019), Presiden Joko Widodo dijadwalkan memperkenalkan susunan kabinet barunya bersama Wapres Ma’ruf Amin kepada masyarakat.
Pakar Hukum Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Dr Jawade Hafidz menilai, Jokowi harus memilih para pembantunya secara selektif jangan hanya sekadar ‘bagi-bagi kue’.
Ia menyayangkan kalau sekiranya menteri yang terpilih hanya titipan dari partai politik (parpol), sebab masyarakat membutuhkan kinerja pemerintah.
“Jangan sampai kabinet sekarang itu lahir dari hasil ‘bagi-bagi kue’ kepada orang yang pernah berkeringat berdarah dalam tanda kutip misalnya, lalu dipaksa dikasih job sementara, padahal tidak mempunyai kapasitas background yang cukup untuk jabatan yang diembannya itu, ini kan menimbulkan persoalan,” ujar kutip KBRN, Senin (21/10/2019) pagi.
Presiden Jokowi sebelumnya telah berencana akan memperkenalkan susunan kabinet barunya, rencana ini sudah disampaikan Jokowi sebanyak tiga kali pada Ahad kemarin, di sebelum dan sesudah momen pelantikannya sebagai Presiden RI 2019-2024.
“Besok kita akan kenalkan dulu, menteri-menteri, yang telah kita pilih, kita kenalkan. Ya setelah dikenalkan, tentu saja ya akan segera dilantik,” ujarnya.
Baca: FPKS Siap Awasi Program Jokowi-Ma’ruf Secara Kritis dan Konstruktif
Dr Jawade berharap Jokowi agar selalu konsisten dan tidak melihat pertimbangan politik dalam memilih menteri. Menteri yang dipilih harus berdasarkan pertimbangan kompetensi dan kualitas.
“Kita berharap yang sekarang Jokowi bisa menujukkan konsistensi dirinya, jangan misalnya hari ini bicara A besok bicara B, akibatnya orang menimbulkan pertanyaan besar apa yang sebetulnya yang ingin dikerjakan, kebiasaan itu harus ditinggal jauh-jauh kalau memang ragu-ragu jangan dipakai, kalau berkompeten ya dipakai.
Enggak peduli parpol mendukung atau tidak mendukung yang penting kinerja pemerintah,” ujarnya memungkas.*