Hidayatullah.com– Pemerintah Indonesia didesak untuk terus bergerak cepat menyikapi wabah coronavirus (virus corona). Virus mematikan ini terus menelan korban tewas dengan jumlah lebih dari 900 orang berdasarkan data dilaporkan per Senin (10/02/2020).
Menyikapi semakin meluasnya penyebaran virus corona, anggota Komisi VII Mulyanto meminta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) segera mengkordinasikan Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman dan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Kesehatan.
Koordinasi tersebut, lanjutnya, untuk menyelidiki kemungkinan penularan virus dari Wuhan ini di Indonesia.
Mulyanto mengingatkan Indonesia sangat beresiko tertular virus corona. Sebab secara geografis posisi Indonesia berada di wilayah negara-negara yang sudah terpapar virus corona. Selain itu, intensitas barang masuk dr China yang merupakan sumber virus corona cukup tinggi.
“Bukan kita paranoid. Namun jangan sampai kita terlambat mengantisipasi penyebaran virus ini di Indonesia,” katanya mengingatkan dalam pernyataannya kepada hidayatullah.com di Jakarta, Senin (10/02/2020).
Mulyanto meminta Pemerintah agar jangan cepat puas dan terlena dengan laporan yang menyebut di Indonesia tidak ditemukan terduga penderita virus corona.
Menurutnya, bisa jadi fakta di lapangan berbeda karena teknologi pendeteksi penyebaran virus ini masih lemah.
“Karena itu akurasi dan ketepatan teknologi serta SOP deteksi dan pemantauan penyebaran virus corona menjadi penting diperhatikan,” tegasnya.
Ia mengatakan, BRIN harus bergerak cepat untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang disebabkan oleh penyebaran virus corona.
Walaupun hingga saat ini di Indonesia belum ditemukan terduga penderita virus corona, tapi Pemerintah dalam hal ini BRIN perlu ekstra ketat memonitor penyebaran virus yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China ini.
Kata Mulyanto Pemerintah harus segera mendayagunakan seluruh sumberdaya IPTEK strategis untuk ikut mengantisipasi perluasan penyebaran virus corona di Indonesia.
Pemerintah dinilai perlu segera meminta BRIN mengkordinasikan LBM Eijkman dan Balitbang Kemenkes melakukan pemantauan penyebaran virus ini. “Pemerintah harus kerja cepat agar masyarakat aman,” ujarnya mewanti-wanti.
Diketahui, kasus meninggal dunia akibat virus corona bertambah menjadi total menjadi 908 orang pada Senin (10/02/2020) pagi. Kasus kematian terbanyak pada 24 jam terakhir terjadi di Provinsi Hubei, China, sebanyak 91 meninggal dunia. Kementerian Kesehatan China mengumumkan bahwa telah ditemukan 3.000 kasus baru, hal ini membuat jumlah penderita meningkat menjadi 40.171 di seluruh China, dari semula 37.198 kasus pada Ahad kemarin.*