Hidayaullah.com–Kepala unit gawat darurat di sebuah rumah sakit di Gaza hari Senin (22/8) mengatakan bahwa Israel menggunakan persenjataan baru dan lebih brutal dalam serangannya ke Jalur Gaza setelah serangan mematikan pada hari Kamis lalu.
Dr. Ayman As-Sahbani dari Rumah Sakit Syifa mengatakan, sejumlah pasien yang dilarikan ke unitnya tiba dengan luka bakar yang sangat mengerikan dan tubuh mayat yang terbakar sulit dikenali.
Sejak hari Kamis (18/8) Zionis Israel melancarkan serangan militer ke wilayah Jalur Gaza dengan mengerahkan pesawat-pesawat tempurnya, termasuk pesawat tanpa awak. Setidaknya 14 orang Palestina telah menjadi korban dan puluhan lainnya luka-luka.
Menurut As-Sahbani, serangan Israel mengenai siapa saja, termasuk anak balita, perempuan dan orangtua. Sekitar 45 warga sipil, termasuk 14 anak-anak dan 10 wanita, sedang dirawat akibat luka-lukanya. Seorang anak berusia dua tahun dan remaja laki-laki 13 tahun menderita luka bakar yang mengerikan di sekujur tubuh mereka.
Pada hari Ahad (21/8), pejabat dari Kementerian Kesehatan Gaza Adham Abu Salmiya juga mengatakan, melihat luka-luka yang diderita korban maka muncul pertanyaan senjata apa yang sebenarnya dipakai oleh pasukan Israel.
Pada hari yang sama, Israel justru menuding pejuang Gaza menggunakan senjata mematikan yang melanggar hukum internasional. Menurut media Israel, mortir yang ditembakkan pejuang Palestina mengandung fosfor.
Jerusalem Post yang mengutip pesan dari akun Twitter milik militer Zionis melaporkan, proyektil yang jatuh di wilayah Karem Shalom mengandung fosfor.*