Hidayatullah.com–Para pemimpin nasional dan Islam memperingatkan agar berhati-hati terhadap skema Israel yang ingin mengganggu persatuan dalam negeri Palestina dengan mengangkat isu perselisihan sektarian.
Pernyataan tersebut datang setelah terungkapnya pada awal minggu ini tentang rencana Zionis-Israel untuk merekrut orang-orang Kristen Palestina ke dalam tentara penjajah Israel dengan menjanjikan uang, dan juga dengan menghasut umat Islam agar menghimbau umat Kristen untuk menahan diri.
Pada pertengahan bulan Oktober lalu, Kementerian Pertahanan Israel telah mengadakan sebuah acara yang bertajuk “Perekrutan pemuda Kristen ke dalam tentara Israel,” di kota Nazareth Illit yang dijajah.
Turut berpartisipasi dalam acara tersebut puluhan pemuda Kristen serta dua pendeta Kristen, Gabriel Navad dan Masoud Abu Hatoum dari Nazaret.
Seperti yang dilansir Aljazeera (31/10/12), beberapa organisasi dan orang-orang Kristen yang berada di wilayah 48 mengutuk rencana Israel tersebut. Dewan Komunitas Ortodoks Arab di Nazaret juga mengharamkan langkah pendeta Navad yang ikut dalam acara Israel itu.
Kepala Dewan Ortodoks di Nazaret, Dr. Azmi Hakim menilai bahwa mereka yang ikut serta dalam acara Israel tersebut adalah tentara bayaran.
“Mereka tidak mewakili umat Kristen Palestina yang sudah ada dan yang akan tetap menjadi bagian dari rakyat dan bangsa mereka (Palestina),” tegas Dr. Azmi.*