Hidayatullah.com–Gerakan Pembela Anak-anak Internasional-cabang Palestina, hari Kamis (17/07/2014) mencatat sebanyak 45 anak-anak gugur dan syahid akibat serangan intensif Zionis-Israel ke Gaza sejak 10 hari lalu.
Ketua Gerakan Pembela Anak-anak, Raf’at Qisis dikutip Pusat Informasi Palestina (PIC) menyatakan, banyaknya korban jiwa dan luka dari kalangan anak-anak akibat agresi militer zionis ke Gaza, menunjukan pelanggaran besar terhadap hukum internasional, pasukan Zionis seharusnya tidak melancarkan serangan udara yang memicu jatuhnya korban di kalangan warga sipil.
HAM Internasional melarang keras serangan brutal, karena itu segenap pihak yang terlibat dalam pertikaian senjata harus membedakan antara sasaran militer dan sipil.
Agresi Zionis ke Gaza sejak sepuluh hari lalu juga menyebabkan jatuhnya korban jiwa sebanyak 230 orang, dan korban luka lebih dari 1685 orang.
Gerakan Masyarakat Internasional mendesak untuk mencari solusi krisis di Palestina saat ini, dan menyerukan untuk segera menghentikan serangan dan agresi illegal terhadap warga sipil di Gaza.
Dijelaskannya bahwa sikap diam masyarakat internasional terhadap agresi illegal ini sangat tidak bisa diterima, sikap diam ini hanya akan menambah penderitaan bagi korban sipil terutama anak-anak.
Organisasi Internasional ini mencatat nama-nama korban dari kalangan anak-anak, usia dan sejarah syahidnya, sesuai dengan investigasi yang dilakukan gerakan internasional pembela anak-anak sampai hari Kamis kemarin.
Zionis Terluka
Di sisi lain, TV 10 Zionis-Israel hari Kamis (17/07/2014) juga mengungkap seorang serdadu terluka akibat ledakan yang terjadi di dalam terowongan “Shufa” di Gaza Selatan, yang dinyatakan Brigade Al-Qassam sebagai operasi militer oleh pihak mereka pagi tadi.
Menurut koresponden TV militer Zionis, Alon Ben David, serdadu Zionis itu terluka saat menyisir terowongan dari wilayah Israek di mana saat itu terjadi bentrokan senjata di tempat, termasuk 3 tembakan roket Hawn dari Gaza menuju kawasan terowongan tersebut.
Brigade Al-Qassam mengumumkan bertanggungjawab atas operasi tersebut, menurutnya, pasukan khusus mereka berhasil masuk menembus pertahanan musuh, dan kembali dengan selamat.*